Nama | : | Nariya Kusmaning Ayu |
Judul | : | Dibalik Perubahan Kecil untuk Indonesia Move On |
Blogspot | : | soerabi.blogdetik.com |
Dibalik Perubahan Kecil untuk Indonesia Move on
Perubahan! Sebuah kata yang memiliki makna luar biasa jika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Bahkan menurut survei [yang saya lakukan] membuktikan, kata perubahan menjadi topik (search result) nomer satu setelah kata terkenal, bahagia, dan jabatan dalam situs pencarian yang sering kita gunakan di internet, yakni google search.
Ada sekitar lebih dari dua puluh dua juta result dengan pencarian katatersebut ataupun menggunakan kata perubahan di google, itu artinya bahwamasih banyak orang Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap perubahan. Entah itu mengenai perubahan dalam dirinya, hidupnya, bangsa dan negaranya, ataupun perubahan untuk dunia, tetapi pastinya untuk perubahan yang lebih baik, bukan?
Bicara soal perubahan terkait dengan judul bahasan artikel blog saat ini mengenai Dibalik Perubahan Kecil untuk Indonesia Move on, munculah sebuah pertanyaan mendasar untuk Kita renungkan masing – masing:Sudahkah Kita melakukan perubahan kecil untuk Negara Kita, Indonesia? Tentu jawabannya, diri Kita sendirilah yang tahu jawabannya dari masing masing individu. Tidak meluluk perubahan dilakukan dengan hal hal besar dan wah. Cukup perubahan kecil yang Kita lakukan, itupun sudah turut aktif untuk menuju Indonesia Move On. Lalu perubahan kecil seperti apa yang harus Kita lakukan untuk menuju Indonesia Move On, itu?
Setiap kali ada persoalan perubahan untuk Indonesia, maka Kita akan dihadapi dengan peliknya persoalan kemiskinan, yang ujung ujungnya bercabang ke akar permasalahan tentang kesejahteraan hidup masyarakat. Maklum saja, jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut BPS sampai Maret 2013 mencapai 28.07 juta jiwa. Jika sudah demikian, maka topik pendidikan dan kesehatan gratis bagi rakyat miskin selalu jadi mimik utama dalam pengentasannya. Namun dalam kenyataannya, itu masih sangat jauh untuk diharapkan keberhasilannya.
Oleh sebab itu, diharapkan Kita dapat ikut turut serta melakukan suatu perubahan. Perubahan kecil namun berarti bagi Indonesia khususnya dalam soal pendidikan dan kesehatan. Seperti perubahan yang dilakukan olehBahruddin (Warga Kalibening), yang bisa menginspirasikan Kita mengenai arti pendidikan di Tanah Air ini.
Berawal dari rasa keprihatinan akan pendidikan wajib sembilan tahun yangkian lama bobrok dan mahal, Bahruddin berinisiatif untuk membuat sekolah yang murah tetapi tetap berkualitas. Pada pertengahan tahun 2003,Bahruddin pun menciptakan SMP Alternatif Qaryah Thayyibah dirumahnya sendiri. Tujuan diciptakan sekolah terbuka ini adalah untuk membantu anak anak tetangganya (yang kebanyakan orang tuanya bekerja sebagai petani) agar tidak putus sekolah karena tidak mampu membayar uang untuk pendaftaran masuk sekolah dan iuran perbulannya yang cukup mahal. Perubahan yang dilakukan Bahruddin ini untuk mengubah paradigma masyarakat luas terutama para tetangganya, bahwa pendidikan yang berkualitas tidak perlu mahal, apalagi mengingat setiap anak anak berhak mendapatkan wajib belajar selama sembilan tahun.
Kisah Bahruddin ini hanya satu diantara jutaan kisah lainnya, yang juga turut serta melakukan perubahan demi Indonesia Move On. Kita pun bisa menjadi Bahruddin Bahruddin selanjutnya untuk melakukan sebuah perubahan. Tentunya tidak harus mencontoh sama persis seperti yang dilakukan Bahruddin di desanya itu, apalagi melihat kebanyakan dari Kita yang masih disibukkan dengan aktivitas pekerjaan kantor atau rumah sehingga pertimbangan waktu menjadi tanda tanya besar sebagai kendalanya.
Banyak sebenarnya yang dapat Kita lakukan, mengingat dengan keterbatasan aktivitas harian yakni salah satunya dengan cara menyisihkan sebagian rezeki Kita ke badan atau lembaga yang memang mengelola pengumpulan dana tersebut. Dompet Dhuafa salah satunya, yang merupakan wadah atau badan pengelola dana yang berasal dari Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, baik dari perorangan, kelompok, ataupun perusahaan/lembaga untuk dibagikan kepada masyarakat khususnya dhuafa dengan melalui program programnya. Salah satu programnya adalah Rumah Sehat Terpadu, sebuah layanan kesehatan cuma cuma yang didedikasikan untuk kaum dhuafa. Kemudian yang baru baru ini, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan GNOTA Concern untuk menunjang penguatan pendidikan di tingkat dasar di Indonesia.
Tentu hal tersebut, bukan satu satunya cara Kita dalam melakukan suatu perubahan, namun hal tersebut bisa menjadi rekomendasi dalam perubahan kecil Anda lakukan untuk Indonesia Move On. Bagaimana bisa? Jawabannya tentu bisa! Uluran tangan Kita yang tidak seberapa besar, tentu akan menjadi sangat berarti dan berasa manfaatnya untuk penerima manfaatnya, jika Kita semua peduli dan melek akan problematik pendidikan dankesehatan di Indonesia.
Selepas mengenai hal itu, terkadang hal kecil didepan mata bisa terabaikan oleh Kita. Padahal untuk melakukan sebuah perubahan sekecil apapun jika itu positif akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Seperti halnya senyuman, bukankah sesuatu yang kecil tersebut jika terus diadaptasikan dalam kehidupan sehari hari tentu akan menjadi menjadi budaya yang positif tentunya.
Selain itu, perubahan kecil seperti membuang sampah pada tempatnya juga merupakan bagian dari kepedulian Kita terhadap Tanah Air Indonesia. Hal hal yang demikianlah, sepele namun sempat terabaikan atau mungkin sudah terlupakan. Bagaimana Indonesia bisa Move On, jika Kita sebagai warganya, masyarakatnya sendiri tidak mau Move On juga. Pertanyaannya, bukankah Indonesia ini milik Kita?Kita sendirilah yang tahu jawabannya dari masing masing individu. Memang manusia tiada yang sempurna begitu juga dengan penulis, namun ketidaksempurnaan ini akan menjadi lebih indah jika dapat saling mengisi kekosongan atau kekurangan satu sama lain. Jadi, tidak perlu hal besar untuk melakukan suatu perubahan, demi Indonesia yang Move On.