Dibantu Sarana MCK, Warga Kasemen Serang Banten Ini Bersyukur

Sejumlah warga Dusun Sungak, Desa Bendung, Kecamatan tengah menggunakan fasilitas MCK Dompet Dhuafa (Foto: Uyang/Dompet Dhuafa)

Rona penuh kebahagiaan terpancar jelas dari sosok Nasroh (51), warga Dusun Sungak, Desa Bendung, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten. Pasalnya, kini ia tak harus lagi melakukan aktivitasnya seperti mandi, mencuci pakaian, dan mengambil air untuk memasak di sepanjang bantaran sungai yang telah lama dipergunakan warga.

“Alhamdulillah, saya senang banget bisa ada sarana MCK ini. Dulu mah kalo mau mandi sama nyuci mau nggak mau harus di kali,” ujarnya saat memanfaatkan fasilitas yang telah dibangun sejak empat bulan lalu ini.

Desa Bendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, yang dikenal dengan wilayahnya cukup gersang, dan sulit akan air bersih. Belum lagi, bila musim kemarau tiba, Nasroh menceritakan, air sungai yang menjadi sumber kehidupan bagi warga itu mengering seketika.

Bila sudah demikian, banyak warganya yang beralih membeli air isi ulang. Berbagai upaya telah dilakukan warga dengan bergotong-royong melakukan pengeboran yang hanya mampu dilakukan pada kedalaman 15 meter. Air yang dihasilkan dari pengeboran tersebut belum menghasilkan kualitas air yang baik, dikarenakan kedalaman pengeboran yang masih dinilai dangkal.

Melihat problematika yang terjadi di kawasan tersebut, Dompet Dhuafa bersinergi dengan PT Mahadana Dasha Utama (Mahadasha) menjalankan Program Air untuk Kehidupan (AUK). Program tersebut bergulir sejak 5 bulan lalu ini berlangsung di dusun yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan kuli bangunan itu. Program yang digulirkan antara lain, membangun sarana air dan kamar mandi (MCK).

Atas pembangunan sarana air dan MCK tersebut, Ibu enam orang anak ini menilai, banyak sekali warga yang mulai tertarik dan memanfaatkan 2 bangunan sarana MCK yang dibangun di wilayah tersebut. Hampir setiap harinya, warga datang untuk mengantri memanfaatkan sarana MCK.

“Dari pagui, siang, sore bahkan malam banyak banget yang pengen mandi. Soalnya kualitas airnya emang beda banget sama yang dikali. Yang ini lebih bersih, bening, dan nggak bau,” tegasnya.

Dengan bergulirnya program pemberdayaan di kampungnya, Nasroh sangat mengharapkan, program pemberdayaan yang dijalankan Dompet Dhuafa tidak terputus hanya pada pengadaan sarana air dan MCK saja. Ibu dengan 3 orang cucu ini sangat mengharapkan, akan ada program-program bantuan lainnya yang segera terealisasi.

“Iya jelas saya sama warga kampung sini mengharapkan, akan ada program lainnya misal kayak bantuan ekonomi supaya kita bisa mandiri. Karena masih banyak juga ibu-ibu di sini yang masih nganggur,” harapnya. (uyang)