Warung Bakso, usaha yang digeluti Kaliman (45), penerima manfaat STF Dompet Dhuafa, di sekitaran wilayah Ciputat, Tangerang Selatan. (Foto: Dokumentasi Dompet Dhuafa)
Demi mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi keluarga tercinta, bapak dua anak ini tak segan-segan menjadi pengasong jalanan, berkeliling di sekitaran Jakarta. Prinsip hidup yang teguh itu selalu menjadi motto hidup Kaliman (45). Menurutnya, untuk membangun kesejahteraan keluarga, harus dimulai dengan bekerja keras.
“Yang penting usaha dulu daripada diam sama sekali dan malah nggak dapetin apa-apa,” ujarnya.
Namun seiring berjalannya waktu, kebutuhan hidup semakin hari semakin meningkat. Belum lagi, anaknya yang harus membayar biaya pendidikan sekolahnya setiap bulan. Tentu, Maman, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini menggangap jika penghasilannya hanya didapat dari asongan dan itu belum mampu menutupi semua kebutuhan hidup keluarganya.
Saat itu, muncul dalam pikiran pria yang gigih bekerja ini untuk membuka sebuah usaha warung bakso. Kemudahan pun mulai datang, kios yang biasa digunakan mertuanya untuk berdagang sayuran tidak lagi aktif karena mertuanya sakit-sakitan. Maman tidak mau melewatkan kesempatan tersebut. Ia melihat peluang usaha di sekitar kios tersebut belum ada pedagang bakso.
Berbekal kemampuan yang ia dapat secara otodidak dan modal sebesar Rp 400 ribu, Maman pun mantap membuka warung baksonya. Namun, tidak mudah bagi Maman untuk menjalani usaha yang baru digelutinya.
Sebagaimana usaha kecil pada umumnya, ada saja kendala yang ia hadapi. Mulai dari pengambil alihan kembali kios oleh mertuanya hingga kehabisan modal dan mengharuskan ia menyewa gerobak bakso untuk melanjutkan usahanya. Karena saat itu ia berpikir bahwa usahanya sudah mulai berkembang, maka ia ingin terus melanjutkan usaha bakso tersebut.
“Ya ini satu-satunya harapan saya, agar kebutuhan hidup keluarga bisa tercukupi,” ucapnya.
Maman pun ditawari pinjaman modal usaha dari Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa wilayah Tangerang Selatan sebesar Rp. 750 ribu. Pinjaman modal usaha tanpa bunga yang ditawarkan STF Dompet Dhuafa ini membuatnya semakin berharap dapat dibantu.
Usahanya kembali berdiri tegak dengan bantuan istrinya. Sampai dengan saat ini ia telah tiga kali menerima pinjaman dana dari STF Dompet Dhuafa wilayah Tangsel sebesar Rp 2 juta dengan aqad Al Murabahah. Maman pun memanfaatkan dana pinjaman tersebut untuk membesarkan usaha baksonya dengan cara membeli gerobak untuk digunakannya berkeliling.
Tak ada yang tidak mungkin di dunia ini, dahulu Maman seorang pengasong yang hanya memiliki cita-cita membahagiakan keluarga. Tapi sekarang berkat usaha, kegigihan dan ketekunannya, ia telah memiliki kios sendiri di sekitaran Ciputat dengan gerobak untuk usaha baksonya.
“Alhamdulillah, STF Dompet Dhuafa membantu saya. Modal usaha ini saya akan manfaatkan untuk membangun usaha saya” pungkasnya. (uyang/gie)