Beberapa waktu lalu, Dompet Dhuafa berkesempatan menjadi salah satu patisipan dalam Kongres Diaspora Indonesia (Congress of Indonesia Diaspora) yang diselenggarakan di Los Angles Amerika Serikat. Lebih bersyukur lagi, Dompet Dhuafa diberikan kesempatan untuk menyampaikan gagasannya dalam forum-forum yang telah disiapkan oleh panitia.
Ini adalah momen yang sangat besar. Bagaimana tidak, ribuan anak bangsa dari berbagai dunia berkumpul di sini. Mereka adalah orang-orang yang masih merasa menjadi bagian Indonesia, memiliki darah Indonesia, berjiwa Indonesia, semua atas nama Indonesia. Saya membayangkannya persis seperti saat Sumpah Pemuda Indonesia pada 28 oktober 1928.
Saya menaruh apresiasi yang sangat besar atas apa yang dilakukan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, DR Dino Patti Djalal dalam menyelenggarakan event akbar ini. Banyak gagasan segar lahir di sini. Banyak pula orang hebat di sini. Saya merasa bangga menjadi orang Indonesia dan merasa bersyukur bisa berada di antara orang-orang hebat yang tersebar di berbagai belahan bumi ini.
Dalam sebuah forum, Dompet Dhuafa mengemukakan gagasannya tentang diplomasi kemanusiaan. Kami percaya bahwa soft power seperti kebudayaan, seni, dan juga kemanusiaan dapat digunakan sebagai kekuatan diplomasi antarbangsa. Karena kami juga yakin, bahwa nilai-nilai perjuangan kemanusiaan tak berbatas negara, suku bangsa, dan agama. Juga menembus sekat primordial.
Kita tentu ingat bagaimana bencana yang melanda negeri ini delapan tahun silam di Aceh, beragam “bendera” bahu-membahu menolong saudara-saudara kita. Hal yang sama ketika tsunami di Jepang, Haiti dan berbagai bencana lainnya. Banyak sudah negara yang mendorong masyarakatnya untuk membantu masalah-masalah kemanusiaan di negara lain. Nama USAID, AusAID dan lembaga-lembaga donor dari berbagai negara lainnya tentu sudah akrab kita dengar. Lalu bagaimana dengan IndonesiaAID?
Keberadaan mereka mengakrabkan dan meningkatkan jalinan persahabatan antarnegara, antarbangsa dan antarbenua. Sebagai lembaga yang bergulat dalam dunia filantropi dan kemanusiaan, Dompet Dhuafa ingin mengoptimalkan link filantropi Indonesia di level internasional untuk membangun diplomasi kemanusiaan.
Karena Indonesia adalah bangsa yang besar. Dan keyakinan itu bertambah ketika kami mengikuti kongres ini. Kami yakin putra-putri Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia ini mampu mengubah dan memperbaiki dan membangun tatanan dunia, bukan saja Indonesia. Karena pada dasarnya mereka adalah orang-orang hebat, yang mengalir dalam dirinya gen pembuat candi Borobudur yang sangat megah dan diakui dunia.
Semoga diplomasi kemanusiaan menjadi pembangkit kejayaan Indonesia dalam mengubah dunia, karena diaspora Indonesia telah berkembang demikian luasnya, jumlahnya sangat besar. Ini adalah modal besar bagi bangsa ini untuk maju.