?Dokter dan Tim Medisnya Ramah-ramah?

Ema Sri Dewi (38) tengah mangambil obat di Depo Obat Klinik LKC DD Sumsel. Ia rutin memeriksakan kesehatan dirinya dan keluarganya di klinik tersebut.

 

PALEMBANG – Memberikan pelayanan terbaik, adalah mata uang yang sangat bernilai harganya dan tak ada kembalian setimpal. Semua akan terbayar lunas, jika pihak yang dilayani merasa diutamakan. Dan itulah yang diterapkan oleh Klinik Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa Sumatera Selatan, kepada para membernya.

Terlepas bahwa yang dikerjakan memang telah menjadi kewajiban LKC Dompet Dhuafa Sumatera Selatan, yang berkhidmat bagi kemanusiaan. Setiap tim Sumber Daya Insani (SDI) yang ada di Klinik LKC berusaha  memberikan pelayanan seoptimal mungkin. Setiap senyum yang berkembang dari bibir dhuafa adalah bayaran mahal. Bahwa ada kepuasan di situ, atas pelayanan yang diberikan.

Hal itulah yang diakui oleh Ema Sri Dewi (38), salah seorang member LKC Dompet Dhuafa Sumatera Selatan saat tengah berobat ke Klinik LKC beberapa waktu lalu. Menurutnya, ia merasa ada kecocokan berobat di klinik tersebut.

“Saya cocok saja dengan dokter di sini. Pegawainya ramah-ramah. Pelayanannya juga cepat. Saya dulu pernah berobat di fasilkes tempat lain. Tapi karena pelayanan tidak ramah dan kurang baik, akhirnya saya inisiatif pindah fasilkes Klinik LKC saja. Semua berkas saya urus sendiri,” ujar Ema dengan bahagia.

Ema sebelumnya memang member LKC. Namun, setelah mendapat KIS (Kartu Indonesia Sehat)/BPJS, ia dan beberapa orang member lain dipindahkan ke Fasilkes Tingkat Pertama lainnya. Setelah beberapa waktu, kebanyakan dari mereka merasa tak nyaman, sehingga akhirnya mereka memilih balik ke klinik LKC saja sebagai Fasilkes Tingkat Pertama. Padahal, sejak kuartal III 2014, Dompet Dhuafa Sumatera Selatan telah menjadi mitra BPJS dan melayani membernya sendiri dan juga peserta BPJS.

Data terakhir, member LKC saat ini terdaftar sebanyak 2000-an member, dan member BPJS sebanyak 1000-an orang. Dalam bidang pelayanan dengan nama LKC berwujud klinik. Sebagian melayani member LKC dengan latar belakang dhuafa dan member BPJS.

Ema rutin memeriksakan kesehatan, terutama penyakit maag yang dideritanya. Selain itu ia juga memanfaatkan untuk memeriksa matanya di Klinik LKC. Ia bercerita, anaknya yang laki-laki pernah berobat gigi ke dokter gigi lain, tapi tidak mau saat akan dicabut. “Tapi, ketika saya bawa ke Poli gigi Klinik LKC, langsung mau dicabut giginya. Dokternya ramah dan pintar membujuk,” pungkasnya dengan tertawa. (Dompet Dhuafa Sumatera Selatan)