Dokter Muda, Mengabdi di Tengah Bencana Kabut Asap

PEKANBARU — Riau termasuk provinsi yang Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) tinggi. Bersyukur, hari ini indeks ISPU terus memasuki level baik. Walau begitu, asap yang terus menerus dihirup warga mulai berdampak pada menurunnya kesehatan mereka. Sebanyak 22,6 juta jiwa di Sumatera terpapar asap.Oleh karena itu Dompet Dhuafa bersinergi dengan Rumah Sakit Annisa, Pekanbaru untuk membuka Pos Sehat.

Sejak bencana kabut asap terjadi, Dompet Dhuafa telah merespon berbagai bantuan. Salah satunya dengan memberikan layanan kesehatan gratis berupa Pos Sehat. Pos ini merupakan kerjasama antara Dompet Dhuafa Riau dengan Rumah Sakit Annisa, Pekanbaru. Terdapat tiga dokter dan tiga perawat yang membantu di Pos Sehat ini.

Adanya Pos Sehat membantu warga yang mengalami sakit namun tidak dapat berobat karena berada di daerah terpencil. Dokter Uki (24), salah satu dokter relawan mengatakan, bahwa sebagian besar pasien yang berobat di sini mengeluhkan sesak nafas. Sebagian lagi mengeluhkan hipertensi.

“Asap yang dihirup terus menerus bisa mengakibatkan kanker paru, walau sebenarnya untuk menjadikannya berdampak lebih besar juga disertai faktor lain,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Sumatera Barat pada Sabtu (10/10).

Dokter yang berasal dari Pekanbaru ini mengatakan keterlibatannya menjadi dokter relawan di sini berawal dari ajakan Dompet Dhuafa Riau. Keinginannya untuk saling membantulah yang menggerakkannya. Dokter Uki mengatakan, kehadiran Dompet Dhuafa banyak membantu dalam kegiatan ini. Diharapkan warga dapat mengantisipasi apa yang harus dilakukan.

Ia pun beharap semoga Dompet Dhuafa terus bekerjasama dalam kegiatan lainnya. Sebelumnya, Dompet Dhuafa Riau juga membagikan 9.660 masker untuk masyarakat terdampak asap. (Dompet Dhuafa/Erni)