Dompet Dhuafa Ajak Media Jadi Penghubung Layanan Kebaikan

LPM Dompet Dhuafa ajak media jadi penghubung layanan kebaikan

TANGERANG SELATAN — Melalui organ Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM), Dompet Dhuafa menggelar kegiatan Media Gathering bertajuk “Luaskan Suara Kemanusiaan” di Kawasan Situ Gintung, Ciputat Timur, Selasa (12/12/2023). Acara ini diikuti oleh 25 pewarta dari berbagai media massa berskala nasional maupun regional.

Melalui kesempatan ini, LPM berupaya memberikan ruang untuk berdiskusi bersama para wartawan tentang kondisi-kondisi sosial yang kerap ditemui saat proses liputan. Pun, LPM ingin memberikan apresiasi atas kerja keras dan upaya mereka dalam membantu menemukan dan mewartakan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan bersama Dompet Dhuafa.

Sebagaimana isi tema kegiatan ini, LPM mengajak para wartawan untuk memperluas informasi-informasi kebaikan. Selain sebagai media pemberitaan sosial Dompet Dhuafa, wartawan juga diharapkan dapat menjadi penghubung informasi atas kondisi-kondisi masyarakat yang membutuhkan bantuan. Hal ini sebagaimana fungsi jurnalistik yang tercantum pada dalam Pasal 3 ayat (1) UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers, yakni informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, dan perekat sosial.

Baca juga: Peringati Hari Disabilitas Internasional, LPM Dompet Dhuafa Hadirkan ‘Panggung Seni & Karya Anak Hebat’

LPM Ajak Media Jadi Penghubung Layanan Kebaikan
Kamaluddin menjelaskan agenda Humanesia yang sedang berlangsung.
LPM Ajak Media Jadi Penghubung Layanan Kebaikan
Sesi diskusi antara media bersama LPM.

Sesi diskusi berlangsung antara para media yang hadir bersama Kamaluddin selaku SO Layanan Sosial Dompet Dhuafa dan Noor Awaluddin Asjhar selaku Kepala LPM Dompet Dhuafa. Dalam kesempatannya, Noor Awaluddin memperkenalkan program-program LPM. Ia juga menjelaskan bahwa LPM menjalankan programnya berdasarkan tiga pilar program, yaitu pelayanan, pemberdayaan, dan pembinaan.

“Kami akan dengan senang hati memproses informasi dari teman-teman media jika ada warga yang membutuhkan pelayanan Dompet Dhuafa. Mungkin jika ada warga yang kesulitan di sekitar teman-teman atau warga kesulitan yang ditemui saat liputan, silakan diinfokan ke kami. Jika memang layak menerima bantuan, itu menjadi tugas kami untuk memberikan bantuan,” terang Awal.

LPM Dompet Dhuafa ajak media jadi penghubung layanan kebaikan
Noor Awaluddin memperkenalkan program-program LPM Dompet Dhuafa.
LPM Ajak Media Jadi Penghubung Layanan Kebaikan
Sesi diskusi antara media bersama LPM.

Di samping itu, Kamaluddin turut menjelaskan, selain menghimpun dan menyalurkan dana zakat, Dompet Dhuafa juga sangat peduli dengan isu kemanusiaan. Setiap akhir tahun, Dompet Dhuafa menggulirkan program khusus bulan kemanusiaan, yaitu Humanesia, yang kini sedang berlangsung. Pada agenda Humanesia 2023, Dompet Dhuafa kembali menjunjung tinggi aksi inklusivitas bagi para kaum disabilitas.

Baca juga: Aksi Akbar Bela Palestina di Monas, Darling LPM Dompet Dhuafa Hadir Berbagi Makanan

“Melalui layanan sosial, Dompet Dhuafa selalu berikhtiar dalam melayani masyarakat dengan maksimal. Kita selalu berusaha agar bantuan yang diberikan dapat diterima penerima manfaat dengan baik dan memberikan dampak dalam kehidupannya. Sehingga, LPM Dompet Dhuafa bisa hadir memenuhi kebutuhan masyarakat baik untuk yang kekurangan secara materi, fisik, ataupun spiritual,” jelas Kamaludin.

LPM Dompet Dhuafa ajak media jadi penghubung layanan kebaikan
Penyerahan bantuan untuk sahabat disabilitas.

Sekaligus masuk dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional dan juga rangkaian agenda Humanesia, pada kesempatan ini LPM juga memberikan bantuan bagi penyandang disabilitas. Ada empat penerima manfaat yang turut hadir dalam sesi penerimaan bantuan berupa Sepatu Afo, Alat Bantu Berjalan, dan Alat Bantu Dengar.

Alifa (9) bersama sang ibu asal Kec. Cibarusah, Kab. Bekasi senang bisa hadir dalam acara tersebur. Mereka juga menerima bantuan Sepatu Afo. Bagi Alifa, sepatu itu sangat penting, khususnya untuk menempuh perjalanan ke sekolah.

“Kalau ke sekolah jalan, dengan kondisi kaki seperti ini dia harus jalan ke sekolah dari jam enam pagi. Selagi masih semangat sekolah, penginnya tetap lanjut. Mudah-mudah ketika butuh bantuan untuk ganti sepatu ada rezekinya. Karena sepatunya menyesuaikan dengan pertumbuhan kakinya,” cerita Ibu Apih, orang tua Alifa. (Dompet Dhuafa/Muthohar)