Dompet Dhuafa Beri Santunan Penggali Makam

Foto: Radinal/Dompet Dhuafa

Usia pria itu sudah sepuh, 74 tahun. Namun, usia tak membuat staminanya menurun. Setiap hari ia bertugas membersihkan pemakaman. Rumput-rumput yang tumbuh di atas makam ia bersihkan agar makam tetap terlihat bersih.

Pria itu bernama Abdul Hamid. Sudah 14 tahun ia bertugas menjadi penggali dan pembersih makam di Pemakaman Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan. Upah yang tak seberapa tak menjadikan Abdul bermalas-malasan untuk mengurusi makam.

Mulai pukul 06.30 Abdul sudah harus keluar rumah menuju makam yang menjadi tumpuan penghidupannnya. Biaya hidup yang semakin melejit menjadi cambuk bagi semangat pria paruh baya ini.

“Upah dari gali makam mah nggak seberapa karena keluarga jenazah memberikan upah seikhlasnya saja,” terang kepada Dompet Dhuafa, Selasa (22/7) di Pemakaman Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan.

Abdul tak pernah menarifkan jasanya untuk menggali makam. Ia bekerja menggali makam berdasarkan keikhlasannya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan tenaganya. Seringkali Abdul diberi upah sebesar Rp 100 ribu. Namun upah tersebut harus dibaginya kepada tiga penggali makam lain.

Meski dengan hasil yang pas-pasan, Abdul Hamid tetap merasa bersyukur atas nikmat sehat yang selalu diberikan Allah untuknya. Abdul hanya berharap nikmat sehat selalu dilimpahkan kepadanya agar dapat tetap bekerja.

Pernah sekali waktu kesehatan Abdul menurun sehingga tak dapat membersihkan makam, namun muncul protes dari keluarga yang berziarah karena makam terlihat kotor. “Saya cuma berharap Allah ngasih saya kesehatan terus biar bisa bersihin dan gali makam,” ujarnya.

Abdul adalah satu dari 435 penggali makam di wilayah Jabodetabek yang mendapatkan santunan dari Dompet Dhuafa menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Siang itu, Abdul bersama 40 penggali makam di kawasan Ciputat mendapatkan santunan langsung. Masing-masing mendapatkan santunan Rp 500 ribu.

“Dompet Dhuafa melalui divisi Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) berinisiatif untuk memberi santunan kepada para penggali makam agar mereka dapat menikmati indahnya Hari Raya Idul Fitri,” ujar Hasanudin, Koordinator Barzah Dompet Dhuafa.

Santunan diberikan sebagai bentuk apresiasi Dompet Dhuafa terhadap penggali makam. “Mereka khususnya yang tidak memiliki pekerjaan sampingan, tak memiliki uang yang cukup untuk merayakan lebaran,” kata Hasanudin.

Menggali makam merupakan salah satu pekerjaan yang berat. Selain itu, pekerjaan tersebut tidak memiliki penghasilan yang menentu. Dompet Dhuafa berharap dengan diberikannya santunan, para penggali makam memiliki sedikit uang untuk merasakan kemeriahan lebaran barang sejenak. Sejatinya, para penggali makam adalah orang yang juga patut mendapat perhatian. (gita/gie)