Dompet Dhuafa Gandeng GNOTA, Move On untuk Pendidikan Anak Indonesia

JAKARTA-“Setiap kali ada diskursus kemiskinan, maka pendidikan selalu menjadi harapan utama bagi pengentasannya. Namun syarat keberhasilan program membuat banyak pihak menyerah, seperti masalah waktu, dana, komitmen untuk terus konsisten menjalankan program,” ujar Sri Nurhidayah, Deputi Direktur Pendidikan Dompet Dhuafa, saat mengisi Dialog Pendidikan, memperingati Hari Pendidikan Nasional, dengan mengusung tema ‘Generasi Cemerlang, Indonesia Gemilang, pada Jumat (2/5), di Lantai 6 Blok M Plaza, Jakarta.

Sri menambahkan, sejumlah program dibuat oleh Dompet Dhuafa untuk membantu anak Indonesia agar menjadi generasi cerdas yang mengangkat harkat keluarga mereka. Kampanye anti kekerasan anak juga dimunculkan Dompet Dhuafa dalam peran serta sebagai lembaga publik untuk kemanusiaan. Apalagi, baru-baru ini kasus pelecehan berkali-kali yang diterima  oleh salah satu anak usia 5 tahun di sekolahnya bertaraf internasional, sedang menjadi sorotan publik.  Pengamanan berlapis rupanya tidak mampu menahan tingginya penyimpangan terhadap anak-anak.

“Lembaga sosial harus turut prihatin dan membantu menyelamatkan anak-anak harapan bangsa kita. Kenyamanan dalam dunia pendidikan juga harus diupayakan agar tidak terjadi kasus serupa,” terangnya.

Di usianya yang lebih dari 20 tahun, Dompet Dhuafa berupaya keras memastikan harapan masyarakat terhadap pendidikan tetap hidup. Melalui program-program pendidikan yang sudah direalisasikan seperti Makmal Pendidikan, Sekolah Guru Indonesia, SMART Ekselensia Indonesia, Beastudi Indonesia, Institut Kemandirian, Dompet Dhuafa berupaya keras untuk concern dalam bidang pendidikan, membantu masyarakat marginal mendapatkan akses dan kualitas pendidikan yang baik.

“Dompet Dhuafa bersama-sama GNOTA concern dalam dunia pendidikan. Kami satu visi dan misi untuk menolong anak-anak yang kurang mampu agar bisa melanjutkan pendidikannya,” terangnya.

Dilain pihak, Tika Bisono, Psikolog Indonesia, yang juga hadir sebagai pembicara dalam dialog pendidikan tersebut menuturkan, masyarakat Indonesia seharusnya bergotong royong untuk menyukseskan pendidikan di negeri ini. Hadirnya program-program pendidikan yang digagas banyak lembaga sosial, seharusnya bukan menjadi ancaman pemerintah, melainkan sebagai upaya membantu pemerintah dalam menyelamatkan nasib anak bangsa.

“Kita bersyukur ya, dengan adanya Dompet Dhuafa, GNOTA ini dan lain sebagianya bisa memberi harapan untuk kemajuan pendidikan, untuk itu masyarakat seharusnya juga turut mendukung, agar pendidikan ini dapat dinikmati secara merata, dan merasa aman serta nyaman bagi anak,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilangsungkan penandatanganan kerjasama antara Dompet Dhuafa dengan GNOTA.  Kerjasama yang terjalin antara Dompet Dhuafa dan GNOTA yang saling concern dalam menangani problematika pendidikan bangsa Indonesia ini, diharapkan mampu berperan dalam menunjang penguatan pendidikan di tingkat dasar, agar jutaan anak nusantara tumbuh seperti yang diharapkan. Melalui pengumpulan donasi untuk program pendidikan bersama, dukungan seluruh masyarakat sangat diharapkan dalam membantu upaya ini.

“Mudah-mudahan kerjasama ini bisa berjalan dengan lancar. Saya senang bisa bersama-sama Dompet Dhuafa memperjuangkan pendidikan anak-anak bangsa. untuk itu, dorongan masyarakat sangat dibutuhkan,” harap, Yasinta Widowati, Sekretaris kepengurusan GNOTA. (uyang)