Dompet Dhuafa Gelar Pawai Semarak Ramadhan, Rangkaian Berbagi Untuk Yatim dan Dhuafa

BINTARO, TANGERANG SELATAN — Barisan konvoi armada Taktis Respon, DARLING (Dapur Keliling), Ambulan Kesehatan, hingga Ambulan BARZAH Dompet Dhuafa, melengkapi pawai semarak 30 Hari Ramadan #JadiManfaat yang digelar Dompet Dhuafa pada Kamis (21/4/2022) siang. Rangkaian event bertajuk ‘Berbagi 1.000 Santapan Ramadhan’ itu, memulai titik keberangkatan pawai dari Gedung Philanthropy Jakarta Selatan. Kemudian mengambil rute berkeliling ibu kota dengan tujuan akhir di Masjid Raya Bintaro Jaya, Tangerang Selatan.

Sesampainya di Aula Masjid Raya Bintaro Jaya, acara berlanjut dengan sajian hiburan dari grup musik gambus, Not Tujuh. Dipandu oleh Dini Andromeda sebagai Host, di sana, telah ramai pengunjung (yatim dan dhuafa). Mereka juga menanti tausiyah dari Ustadz Ahmad Shonhaji dan Ustadzah Hj. Eva Muzlifah. Secara paralel, Dompet Dhuafa menggelar Aksi Layanan Kesehatan (ALS) yang dilakukan oleh tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) di halaman masjid. Sajian menu berbagi buka puasa, bergegas disajikan oleh tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM).

Ajak Masifkan Kebaikan

Dalam sambutannya, Ketua Ramadhan 1443 H Dompet Dhuafa, Ali Bastoni, menyampaikan, aksi giat ini dilakukan untuk semarak berbagi dan dilakukan di berbagai titik. Tak lupa juga bergulir di cabang-cabang Dompet Dhuafa seluruh Indonesia.

“Kita terus mengajak publik di manapun untuk menjadikan hari ke hari khususnya di Ramadan penuh manfaat, baik bagi kita pribadi maupun untuk orang lain. Alhamdulillah, hari ini bisa silaturahmi dan kolaboraksi di Masjid Raya Bintaro Jaya bersama LAZ MRBJ yang menjadi suatu kebahagiaan. Mudah-mudahan kita senantiasa semangat, lebih kuat lagi ibadahnya, di 10 hari terakhir Ramadhan. Jangan meruncing pada perbedaan, tapi kita cari persamaan-persamaan agar saling menguatkan,” papar Ali.

Tak hanya itu, selain berbagi 1.000 Santapan Ramadhan, dalam rangkaian acara tersebut Dompet Dhuafa juga menyalurkan Kado untuk Anak Yatim, Parsel Ramadan, Sedekah Al-Qur’an, dan Tebar Zakat Fitrah. Acara ditutup dengan berbuka puasa bersama, solat maghrib, dan isya juga tarawih berjama’ah di Masjid Raya Bintaro Jaya.

Perempuan Pembentuk Peradaban

Ustadzah Eva dalam tausiyahnya, menyampaikan pesan inspirasi terkait perempuan yang membentuk peradaban, bertepatan dengan Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April. Ia katakan, sebagai sosok wanita, untuk membentuk peradaban, pertama, haruslah memiliki bekal keilmuan, karena ilmu merupakan cahaya. Dengan ilmu, kita tahu mana yang benar dan mana yang bathil. Sebab, banyak juga wanita bukan membentuk tapi malah merobohkan peradaban jika tanpa ilmu. Kemudian barulah mendidik generasi penerus sesuai yang diajarkan syariat Islam.

“Kita teringat kisah Imam Syafi’i rahimahullah, yang telah mampu menghafal Al-Qur’an dalam usia 7 tahun dan dalam keadaan yatim. Pendidikan yang diberikan pada Imam Syafi’i mengingatkan kita pada sosok ibundanya, yaitu Fatimah binti Ubaidillah. Tentang ketangguhan, kesabaran, dan semangat sang ibu untuk membentuk peradaban. Imam syafi’i yang lahir di kota Gaza, Palestina, kemudian diajak sang ibu hijrah belajar ke Mekkah, Madinah, Mesir, Irak, dan banyak negara dilalui untuk menuntut ilmu. Rupanya sang ibu memang berpesan, carilah ilmu yang berada di jalan Allah, dan maka kita akan bertemu nanti di akhirat,” terang Ustadzah Eva. (Dompet Dhuafa / Dhika Prabowo)