Dompet Dhuafa Gulirkan Revolusi Peternakan Indonesia

BOGOR-Lembaga amil zakat yang telah 20 tahun lebih berkiprah mengelola dana zakat umat, Dompet Dhuafa, menggulirkan Revolusi Peternakan Indonesia pada Rabu (15/4) di Bogor, Jawa Barat. Program untuk pemberdayaan peternak lokal ini bergulir atas kerja sama Yayasan Damandiri dan Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS).

Tujuan bergulirnya revolusi ini untuk mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan melalui penyediaan sumber protein dalam negeri. Program juga mencoba meningkatkan jumlah ternak lokal dengan target 100 ribu ternak dalam 2 tahun (1 juta ternak dalam 5 tahun) dan memberikan kesempatan para peternak memiliki serta meningkatkan penghasilan.

Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa Parni Hadi mengatakan, Revolusi Peternakan Indonesia bergulir atas latar belakang kondisi negeri ini yang masih saja mengimpor ternak dari luar negeri. Padahal, Indonesia memiliki lahan peternakan luas dan segala potensi lainnya untuk swasembada ternak.

“Setiap tahun saat Idul Qurban, sudah berapa juta ekor kambing, domba, dan sapi yang disembelih, tapi kenapa negeri ini belum pernah mencapai swasembada ternak? Untuk memiliki sebuah sistem yang baik di sektor peternakan, perlu adanya sebuah revolusi,” ujar Parni Hadi.

Parni menambahkan, revolusi peternakan ini bisa menjadi bagian upaya mencapai kedaulatan pangan dan energi. Kedaulatan pangan dan energi bisa dicapai sekaligus karena bahan pangan sekaligus juga sumber energi.

“Kedaulatan pangan meliputi swasembada daging, tentu saja. Untuk mencapai swasembada daging, perlu perencanaan yang matang. Ini bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil seperti yang telah dirintis Dompet Dhuafa melalui gerakan Tebar Hewan Kurban (THK) dan program Kampoeng Ternak Nusantara sejak 20 tahu lalu,” jelasnya.

Selanjutnya Presiden Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini menjelaskan Dompet Dhuafa akan melakukan pendampingan peternakan selama 3 sampai 4 bulan dengan para peternak. Dan para peternak ini akan diajarkan bagaimana mengelola ternak, mengembangbiakan, dan menjadikan ternak sehat. Sehingga nantinya akan dihasilkan ternak yang berkualitas, sekaligus memberdayakan para peternak.

“Sekitar 1.000 lebih peternak di berbagai wilayah seperti di Pulau Jawa dan sekitarnya sudah kami damping. Semoga dengan hadirnya program Revolusi Peternakan Indonesia bisa kita perluas jaringan pemberdayaan peternak ke seluruh nusantara,” terangnya.

Ahmad menambahkan, digulirkannya program Revolusi Peternakan Indonesia merupakan salah satu upaya untuk menggandeng dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk peduli dengan nasib peternakan di Indonesia.

Sementara itu, Haryono Suyono, Ketua Yayasan Damandiri, menuturkan, dukungan dan apresiasi penuh akan diberikan untuk Dompet Dhuafa. Menurutnya, Dompet Dhuafa sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun dalam program memelihara ternak, sehingga potensi yang sudah dimiliki nantinya akan disalurkan ke desa-desa, membangun peternakan yang dikelola keluarga miskin.

“Saya percaya, Dompet Dhuafa memiliki para ahli yang mampu menjalankan program ini, sehingga nanti banyak peternak yang tertolong, dan peternak Indonesia semakin maju berdaya.” harapnya.(uyang/gie)