Dompet Dhuafa Inisiasi Program Homeschooling Bagi Siswa Terdampak Asap

PEKANBARU– Sudah lebih dari tiga bulan titik api masih ditemui di Sumatera. Menurut pantauan satelit Terra dan Aqua per 7 Oktober, ada 245 titik api di Sumatera dengan daerah cakupan yang terkena asap mencapai 80%. Masyarakat sulit beraktivitas. Siswa pun sulit melakukan kegiatan belajar mereka di sekolah. Beberapa sekolah sengaja meliburkan kegiatan belajar. Akibatnya siswa pun kehilangan waktu belajar.

Sebagai lembaga sosial yang peduli terhadap pendidikan generasi muda, Dompet Dhuafa mengupayakan pendidikan bagi siswa yang libur akibat asap ini. Oleh karena itu Dompet Dhuafa membuat program homeschooling. Program ini adalah program sekolah rumah yang memberikan panduan dari orang tua dalam mendampingi anak yg diliburkan sekolahnya karena kabut asap. Dalam hal ini relawan Dompet Dhuafa Riau sebagai mentornya.

Persiapan yang sudah dilakukan adalah melakukan pemetaan serta  mendata rumah-rumah yang akan didampingi untuk melakukan homeschooling. Hasil sementara rumah yang akan menjadi tempat kegiatan homeschooling sebanyak tiga belas rumah. Hal ini disesuaikan dengan jumlah relawan Dompet Dhuafa yaitu tiga belas orang.

“Penerima manfaat dari program homeschooling ini dari berbagai jenjang pendidikan, namun dikhususkan untuk sekolah dasar,” ujar Soenarto, pimpinan cabang Dompe Dhuafa Riau melalui pesan singkat. Dompet Dhuafa sendiri menggandeng Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Riau dan relawan bimbel gratis Dompet Dhuafa Riau. Selain mengajar kepada anak (siswa), mereka juga memberikan arahan kepada orang tua siswa bagaimana mengajarkan anak dalam metode homeschooling. Homeschooling akan diadakan ketika kabut asap kembali pekat dan sekolah-sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar.

Pada Sabtu (10/10) diadakan program homeschooling pertama di Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau. Ada 13 rumah yg didatangi dari target 10 rumah. Samsinar (38) ibu dari Aulia Mawaddah (10), siswa kelas 4 SD salah satu penerima manfaat program homeschooling.

“Program ini membantu kami karena sudah tiga minggu sekolah diliburkan,” ujarnya.

Hal tersebut membuat sebagian besar orang tua khawatir. Terlebih sebentar lagi ada ujian tengah semester dan persiapan ujian semester.”Selama libur anak saya cuma di rumah aja, belajar”, tambahnya.

Program homeschooling ini sangat membantu terutama bagi orang tua yang sibuk dan tidak memiliki keahlian untuk mengajar seperti guru. (Dompet Dhuafa/Erni)