LOMBOK TIMUR—Dompet Dhuafa bersinergi dengan Badan Pemerintah Daerah (Bapedda) Lombok Timur akan mengembangkan kawasan Sembalun di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat sebagai kawasan pemberdayaan Agrowisata.
Program ini dirancang untuk menumbuhkan kawasan agrowisata Sembalun dengan berbasis pada isu ekonomi, sosial dan ekologi. Guna merealisasikan program tersebut, Dompet Dhuafa menggelar workshop bersama Bapedda dan stakeholder terkait untuk membahas sinergitas yang bisa dilakukan pada awal november lalu.
Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lombok Timur, Kawasan Sembalun telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) untuk bidang Agropolitan. Potensi pertanian yang ada di Sembalun dapat menjadi motor penggerak bagi roda perekonomian masyarakat ditambah dengan potensi Gunung Rinjani yang saat ini dalam proses usulan sebagai Geopark Dunia di Unesco. Tentu dengan semua itu akan semakin menarik bagi para wisatawan baik dari luar maupun dari dalam negeri untuk datang berwisata.
“Oleh karenanya, dengan adanya program dari Dompet Dhuafa, kami berharap akan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi yang ada dan menjadi pionir dalam proses implementasi rencana pengembangan kawasan sembalun sebagai kawasan startegis kabupaten (KSK) Kabupaten Lombok Timur,” ujar Sekretaris Bappeda Lombok Timur, Dewanto Hadi.
Dewanto Hadi berharap, untuk kedepannya sinergi pengembangan kawasan Sembalun harus menjadi prioritas bagi pihak-pihak yang akan terlibat dalam rencana pengembangan Sembalun, termasuk Dompet Dhuafa.
“Saya mengapresiasi dan mendukung apa yang menjadi program Dompet Dhuafa di Sembalun, semoga kerja sama ke depan akan semakin nyata,” imbuhnya.
Dari sisi potensi pertanian, kawasan Sembalun tidak dapat diragukan lagi keunggulannya. Di sana ada kentang yang produktivitasnya sangat bagus, stroberi yang menjadi ikon agrowisata, aneka tanaman sayuran mulai dari bawang putih, tomat dan yang lainnya.
“Dompet Dhuafa akan mendorong sinergi dengan pihak-pihak terkait seperti swasta dan pemerintah dalam penanganan program di Sembalun. Secara konseptual, komponen program yang akan dijalankan adalah penanganan pertanian,” ujar General Manager Ekonomi Dompet Dhuafa, Tendy Satrio.
Pelaksanaan di bidang pertanian tersebut berupa pemberdayaan, yani pendampingan kelompok-kelompok tani dan peternak, penanganan pasca panen dan produk olahan hasil tani, penanganan pendidikan dan kesehatan serta penanganan isu lingkungan dengan kegiatan konservasi dan penanganan limbah menjadi energi alternatif.
Dompet Dhuafa juga akan membangun Agripark dan Community Learning Center (CLC) yang dilengkapi dengan sarana pengembangan pertanian dan peternakan seperti green house untuk pembibitan kentang model aeroponik, peternakan sapi model komunal, demplot untuk komoditas pertanian unggul dan yang lainnya.
Rencananya program ini akan mulai dijalankan awal Desember 2014. “Kita berharap, program ini menjadi contoh nyata dalam implementasi pengelolaan dana-dana umat yang memberikan manfaat yang luas baik secara ekonomi, sosial maupun ekologi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dhuafa,” pungkas Tendy. (satria/gie)