Dompet Dhuafa Kirim Tim Kemanusiaan Gelombang Dua ke Nepal

JAKARTA—Setelah mengirimkan tim kemanusiaan gelombang pertama ke Nepal pada Senin (27/4) lalu sebagai respon gempa bumi yang terjadi, lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa segera mengirimkan tim kemanusiaan gelombang kedua.

“Untuk tim gelombang kedua ini beranggotakan dokter dan tim medis. Berangkat insya Allah hari Ahad (3/5),” ungkap Sabeth Abilawa dari Dompet Dhuafa, Kamis (30/4) saat pelapasan tim kemanusiaan Dompet Dhuafa di Jakarta.

Sabeth yang juga menjabat Vice President South East Asia Humanitarian Committee ini  menerangkan, tim kemanusiaan Dompet Dhuafa gelombang pertama telah berada di Kathmandu dan berkoordinasi dengan mitra lokal setempat, Tribhuvan University. Bersama mitra lokal tersebut, tim melakukan beberapa aksi seperti evakuasi dan peninjauan awal kebutuhan respon selanjutnya.

“Menurut pantauan tim di lokasi, masih banyak warga yang tidur di tenda terpal karena takut gempa susulan. Meski begitu, sebagian listrik di kota Kathmandu sudah nyala dan beberapa toko sudah buka,” jelas Sabeth.

Ia juga menerangkan, umumnya korban bencana seperti gempa mengalami cedera seperti patah tulang. Untuk itu, tim medis yang diberangkatkan pun memiliki spesialisasi disesuaikan dengan kondisi mayoritas korban.

Selain medis, Dompet Dhuafa juga berfokus pada kebutuhan pangan para pengungsi warga terdampak yang selamat. Seperti yang disampaikan Juru Bicara PBB, Farhan Haq, Senin (27/4) lalu, lebih dari 1,4 juta orang terkena dampak gempa bumi di Nepal membutuhkan bantuan pangan. Data tersebut didapat dari pemerintah Nepal usai gempa berkekuatan 7,9 sekala richter memporak-porandakan 39 kabupaten di Nepal.Kathmandu dan umumnya beberapa kota terdampak adalah kota dengan cuaca yang dingin mengingat Nepal adalah “atap dunia”. Hal tersebut menjadi tantangan bagi para relawan yang berada di sana.

“Menilik dari pengalaman gempa gempa yang terjadi sebelumnya, biasanya dibutuhkan waktu cukup lama untuk evakuasi, bisa saja sampai 4 hari. sepanjang periode tersebut bantuan logistik makanan dan medis sangat penting disamping alat alat berat untuk evakuasi korban yang terperangkap dalam bangunan,” papar Sabeth.

Sebagai bagian dari masyarakat global, Dompet Dhuafa terpanggil senantiasa untuk terlibat membantu. bencana yang terjadi di mancanegara seperti gempa bumi di Nepal ini. Aksi ini juga sebagai bentuk diplomasi kemanusiaan Dompet Dhuafa sebagai lembaga yang berasal dari Indonesia.

“Respon ini adalah ungkapan solidaritas yang tulus dan simpati kepada rakyat Nepal akibat gempa kemarin,” tukas Sabeth.
Data terakhir, dari berbagai sumber yang menyebutkan korban tewas sudah mencapai sekitar 5 ribu jiwa. Selain itu, terdapat hampir 11 ribu korban terluka dan lebih dari 450 ribu orang dikatakan mengungsi. (Dompet Dhuafa)