DEPOK, JAWA BARAT — Meski Indonesia sedang berada pada masa pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 mereda, pada kenyataannya masih banyak orang yang mesti berjuang karena kesulitan ekonomi. Tak terkecuali mereka yang usianya sudah menuju senja. Tak dapat dipungkiri, bekerja di usia yang tak lagi muda terasa sangat melelahkan. Namun, mereka dipaksa keadaan untuk terus bekerja agar keluarga mereka dapat tetap hidup.
Kondisi tersebut dialami oleh Santi (41). Setiap harinya, ia berkeliling di sepanjang Jalan Margonda, Depok untuk mengumpulkan kardus dan botol plastik bekas. Pekerjaan ini ia lakukan untuk menyambung kebutuhan hidup keluarganya.
Mengetahui hal itu, pada Kamis (8/2/2024), Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa pun tergerak untuk menyalurkan paket sembako kepada Santi yang tinggal di Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Margonda, Depok.
Baca juga: Fidyah Lewat Kanal Digital Dompet Dhuafa Tersalurkan dalam Bentuk Ratusan Paket Sembako
“Kami menyalurkan paket sembako ke Ibu Santi dan keluarga yang patut dibantu. Kami dari LPM Dompet Dhuafa akan mengirimkan tiga kali bantuan kepada Ibu Santi,” ucap Cipto selaku Surveyor/Staf Program Layanan mustahik LPM Dompet Dhuafa.
Kisah wanita pencari barang bekas itu sangat patut untuk mendapat perhatian dari para Sahabat Baik. Selama 15 tahun, Santi harus bekerja berkeliling ke lapak-lapak tempat sampah untuk mengais sampah-sampah. Selanjutnya, ia kumpulkan dan bawa sampah-sampah itu dengan sebuah gerobak, hingga sampai pada pengepul.
Santi sendiri kini menempati kontrakan berukuran 3 x 3 meter bersama kedua anaknya. Ia juga sekaligus menjadi ibu sambung bagi seorang anak bernama Gery (4) yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya sejak berumur satu tahun.
Baca juga: Tularkan Kebahagiaan, Dompet Dhuafa dan Biotalk Bagikan Paket Sembako untuk Warga Jembatan Besi
“Terima kasih kepada para donatur. Semoga lancar terus usahanya dan sehat-sehat selalu. Gery sudah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya sejak satu tahun. Kini orang tua Gery nggak tahu di mana keberadaannya. Saya kalau bekerja membawa Gery, soalnya kalau ditinggal, Gery menangis,” ucap Santi.
Sahabat Baik, Dompet Dhuafa tentunya tak dapat bergerak sendiri tanpa dukungan moril dan materi dari para donatur dan relawan yang berjibaku turun langsung ke lapangan. Oleh sebab itu, dalam berbuat kebaikan kita perlu bersinergi, bergerak bersama-sama. Semoga makin banyak masyarakat dhuafa yang terbantu oleh kebaikan kita. (Dompet Dhuafa/LPM)