Dompet Dhuafa Semangati Pengungsi Rohingya Di Hari Raya

Menjalani Ramadhan di negeri orang dan berada di pengungsian tentunya bukan menjadi keinginan setiap orang. Namun, jauh dari negaranya bukan menjadi pilihan bagi masyarakat Rohingya yang kini berada di pengungsian di Aceh. Minggu berganti bulan, masyarakat Rohingya masih menjalani hari-harinya di pengungsian.

Tak lama lagi, hari kemenangan akan tiba, Dompet Dhuafa masih memerhatikan kondisi masyarakat Rohingya di pengungsian, salah satunya dengan mengadakan Sholat Ied bersama pada hari raya nanti. “Sholat hari raya Idul Fitri yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa bersama Majelis Ta’lim Assunni tersebut bertujuan untuk menambah semangat hari raya masyarakat Rohingya,” jelas Fajar Shafari Nugraha, Tim Komunikasi Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) pada Selasa (14/7).

Sholat Idul Fitri tersebut juga bertujuan untuk mengajak masyarakat Rohingya di Aceh untuk merayakan hari kemenangan meskipun mereka berada jauh dari negara asalnya. Perayaan Idul Fitri di pengungsian pun menjadi ajang kontemplasi bagi masyarakat Rohingya agar mereka tak lagi merasa disingkirkan.

Masyarakat Rohingya yang berada di Kuala Langsa selama Ramadhan mengikuti berbagai kegiatan untuk mengisi hari-hari mereka selama di pengungsian. Masyarakat Rohingya pada Ramadhan kali ini disibuki dengan kegiatan keagamaan.

Di antara kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat Rohingya di Aceh adalah kegiatan membaca Iqra bagi anak-anak. “Kegiatan membaca Iqra dimulai sejak pukul 08:00 hingga 10:00 di posko Sekolah Ceria yang dibangun oleh Dompet Dhuafa,” papar Fajar.

Tak hanya itu, pengungsi Rohingya pun mendapat pengajaran dasar agama Islam (berwudhu, mengaji) dan tausyiah.  Menurut Fajar shalat tarawih berjamaah serta kegiatan buka bersama pun rutin dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan. Lebih dari dari seratus masyarakat Kuala Langsa yang hadir dalam buka bersama tersebut.

“Setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu kita gelar pengajian rutin setiap ba’da ashar. Kita juga melakukan sholat tarawih yang diimami oleh ulama lokal yang telah bekerjasama dengan Cordofa,” tutur Fajar. 

Di luar program Ramadhan, Dompet Dhuafa juga membuka Sekolah Ceria untuk anak-anak Rohingya melakukan kegiatan belajar. “Di Sekolah Ceria pengungsi dapat belajar bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Rohingya sendiri agar mereka dapat mudah berkomunikasi nantinya,” jelas Iskandar, Tim Respon Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.  (Gita)

 

#Ramadhan, Ambil Berkahnya

“22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”