GRESIK, JAWA TIMUR — Distribusi Program Tebar Zakat Fitrah (TZF) Dompet Dhuafa pada Ramadan 1445 H mulai bergulir pada pekan kedua. Melalui salah satu mitra distribusi, Karya Masyarakat Mandiri (KMM), Dompet Dhuafa menyalurkan sebanyak 36.600 paket zakat fitrah. Pada Senin (25/3/2024), sebanyak 800 paket zakat fitrah telah disalurkan kepada warga-warga yang tergolong fakir, miskin, gharim, hingga fi sabilillah, di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Proses pentasyarufan dilakukan oleh Muhtarur Rofiq sebagai mitra TZF KMM Kabupaten Gresik. Selain para warga penerima manfaat yang datang ke titik yang ditentukan di Desa Sambogunung, Dukun, Gresik, untuk mengambil beras, sebagian paket juga diberikan ke rumah-rumah bagi yang tidak mampu datang.
“Alhamdulillah, ya senang bisa menjadi bagian dari kebaikan bersama Dompet Dhuafa, bisa bagikan beras-beras zakat fitrah ke warga-warga yang kesulitan. Banyak di sini yang untuk kebutuhan sehari-hari ndak mampu. Meskipun mereka petani, tapi sekarang-sekarang ini tani juga tidak ada hasilnya,” jelasnya.
Baca juga: Tebar Zakat Fitrah, Dompet Dhuafa Pupuk Semangat Para Lansia untuk Bertahan Hidup
Rofiq menyebut, mayoritas mata pencaharian warga di sana adalah buruh. Mulai dari buruh tani, pabrik, hingga nelayan. Namun saat ini, lanjutnya, banyak warga yang menganggur karena semua jenis pekerjaan buruh sudah digantikan oleh tenaga mesin. Sehingga, tenaga manusia sudah sedikit sekali dibutuhkan.
Dahulu, pekerjaan pertanian seperti tanam, bajak sawah, panen, sampai tanam lagi, semua dikerjakan oleh tenaga manusia. Namun sekarang, mesin sudah bisa menggantikan itu semua. Rofiq merasa miris, karena orang-orang yang memiliki lahan pertanian adalah orang-orang kaya saja. Orang yang cuma punya lahan sedikit, apalagi yang hanya buruh, sudah sulit untuk bertani dan mendapatkan uang.
Satu per satu, warga yang sudah terkonfirmasi menjadi penerima manfaat Tebar Zakat Fitrah Dompet Dhuafa datang mengambil haknya. Beriring canda dan senyuman, mereka membawa pulang paket beras untuk kebutuhan di rumah. Salah satunya adalah Mbah Yastikah (79) yang datang bersama tetangganya. Di usianya yang senja, ia sudah tak memiliki daya untuk bekerja. Ia pun mengaku, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia dibiayai oleh anaknya.
“Matur suwun nak,” ucapnya sambil berjalan meninggalkan lokasi distribusi TZF.
Baca juga: Zakat Fitrah 2024, Perhitungan dan Panduan Lengkapnya
Ratusan paket kemudian dibawa oleh Rofiq dan Tim Tebar Zakat Fitrah Gresik menuju rumah ke rumah. Salah satu yang ia datangi adalah Rupriyadi (50), pria yang tinggal sebatang kara di rumah. Sejak kecil, ia tinggal di rumah peninggalan keluarga tanpa seorang pun yang menemani. Mirisnya, ia tak bisa beraktivitas normal seperti orang pada umumnya kerena mengidap penyakit. Ia mengaku kesehariannya di rumah hanya menunggu santunan dari warga sekitar dan dari pemerintah desa setempat.
“Biasanya dikasih orang-orang makan. Kadang dapat sembako dari Balai Desa. Kadang satu bulan kadang dua bulan. Untuk makan kadang masak, kadang ya beli,” akunya.
Tak pernah ada yang tahu apa diagnosis penyakitnya, bahkan dirinya sendiri. Ia mengatakan tak punya biaya untuk berobat, bahkan untuk periksa pun. Maka, ia hanya berdoa dan memohon kekuatan kepada Allah supaya terus diberi kekuatan untuk beribadah.
“Saya takut periksa. Saya takut kalau tahu penyakit, malah jadi kepikiran,” ucapnya.
Baca juga: Dompet Dhuafa Bali Salurkan Amanah Zakat Fitrah ke Seluruh Kabupaten dan Kota di Bali
Menurut Rofiq, kini proses distribusi Tebar Zakat Fitrah Dompet Dhuafa jauh lebih baik dibanding beberapa tahun yang lalu. Dulu pada tahun 2020, para muzaki banyak yang membayarkan zakatnya mendekati hari Idulfitri, bahkan sehari menjelangnya. Maka sebagai amil perpanjangan tangan Dompet Dhuafa, ia berkewajiban menyalurkannya sebelum salat id dilaksanakan.
Yuk sahabat! Tunaikan zakatmu segera, agar penyalurannya dapat dipersiapkan dengan sebaik mungkin. Kamu juga bisa menunaikan zakat fitrah dengan mudah di laman ini: digital.dompetdhuafa.org/zakat/fitrah. (Dompet Dhuafa)
Teks dan Foto: Riza Muthohar
Penyunting: Dhika Prabowo