Dompet Dhuafa Terus Distribusikan Kebutuhan Pengungsi Nepal

KATHMANDU – Menurut data yang dirilis dari unocha.org, hingga Jumat (1/5) jumlah korban tewas akibat gempa terus meningkat menjadi 6.250 orang dengan 14.357 orang luka-luka. Selain itu setidaknya 160.786 rumah hancur dan 143.673 rumah telah rusak. Jutaan jiwa kini tinggal di tenda – tenda pengungsian lantaran kehilangan tempat tinggal dan juga masih banyak yang trauma dengan kejadian gempa pekan lalu.

Bencana alam tersebut hingga saat ini juga masih menyisakan sejumlah krisis yang tentu membutuhkan strategi dan skala operasi penyelamatan yang lebih besar. Strategi jangka panjang untuk memastikan adanya bantuan segera untuk mencukupi kebutuhan hidup warga hingga beberapa pekan kedepan. Selain lokasi pengungsian semi permanen, kebutuhan akan pangan, kesehatan, pendidikan, air, sanitasi dan kebersihan menjadi yang paling penting di Nepal.

Setelah tim SAR dari Disaster Management Center Dompet Dhuafa yang telah bergerak di bencana Gempa Bumi Nepal sejak Senin (27/4), dan langsung bersinergi dengan sejumlah relawan dibawah komando United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA). Kini, kembali akan menerjunkan tim kedua yang kini bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membawa sejumlah tim medis dan juga logistik untuk kebutuhan dasar keseharian para pengungsi.

“Untuk penerjunan tim gelombang kedua ini beranggotakan dokter dan tim medis. Menurut pantauan tim di lokasi, masih banyaknya warga yang tidur di tenda terpal karena takut gempa susulan dalam jangka waktu lama, tentu sangat membutuhkan respon penanganan kesehatan. Selain medis, Dompet Dhuafa juga berfokus pada kebutuhan pangan para pengungsi warga terdampak yang selamat,” ungkap Sabeth Abilawa, Koordinator respon Gempa Nepal Dompet Dhuafa yang juga Vice President South East Asia Humanitarian Committee.

Hingga enam hari ke respon, upaya penstribusian bantuan terus berlangsung dan fokus untuk dapat menjangkau lebih banyak daerah, khususnya daerah terpencil yang sulit dijangkau. Di mana kawasan terpencil tersebut banyak terdapat penduduk miskin dan juga merupakan daerah yang paling terpengaruh. (Dompet Dhuafa/Taufan)