Dongeng, Perlu ‘Galak’ dan Digalakkan

Foto: Aksi Tim Dongeng Ceria Management (DCM), Kak Adhiep Dongeng dan Kak Adi Pendekar Tawa, saat melangsungkan dongeng mereka di salah satu TK di Kota Padang (Nisa).

 

PADANG — “Suatu hari, Ibu Burung Pipit hendak pergi meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Ia berpesan pada sang anak, agar tidak bermain-main meninggalkan sarang hingga sang ibu kembali pulang. Si anak mengangguk, mengiyakan ucapan sang ibu. Namun rasa penasaran terhadap dunia luar membuat nalurinya untuk menyusuri tepian sarang. Ah, tak apa jika sekitaran sarang, begitu fikirnya. Tak disangka, angin bertiup kencang, sang pipit kecil jatuh ke tanah. Di bawah pohon, si Kucing dengan sabar telah menanti hendak memangsanya. Beruntung, ada elang lewat yang menyelamatkan si Pipit kecil, ia dibawa kembali ke sarang, tempat dimana sang ibu telah mencarinya dengan cemas.”

Begitu bunyi salah satu dongeng yang dibawakan tim Dongeng Ceria Management, Kak Adhiep Dongeng dan Kak Adi Pendekar Tawa, dalam agenda Roadshow Dongeng Ceria Dompet Dhuafa Singgalang. Pesan yang hendak disampaikan dari dongeng tersebut, mengedukasi para murid agar senantiasa mematuhi amanah orangtua. Tentunya, alur cerita dibawakan dengan gaya kocak dan aksi konyol Kak Adi dan Kak Adhiep yang sukses mengguncang perut murid TK dan SD. Bahkan juga guru pendamping sekolah-sekolah yang mengikuti agenda Roadshow Dongeng ini.

“Alhamdulillah, hari Kamis (24/3) adalah hari terakhir agenda Dongeng di Sumatera Barat. Respon masyarakat yang kami terima sangat positif. Karena era modern seperti sekarang ini, mendongeng merupakan hal yang sudah langka ditemukan. Bahkan masyarakat antusias untuk mendapatkan edukasi agar bisa menjadi pendongeng. Minimal dalam lingkup keluarga mereka sendiri,” tutur Tim Dompet Dhuafa Singgalang, Saltia Aufari, yang mengawal agenda Dongeng Kak Adhiep dan Kak Adi.

“Harapannya, di Sumatera Barat nantinya kita punya relawan Dongeng Ceria, agar Sumatera Barat dapat menjadi kota Edukasi berbasis dongeng. Pasti kami sangat senang dari sepanjang agenda di sini, menambah keluarga, semoga dilain waktu kami dapat kembali menebar keceriaan bagi anak-anak Sumatera Barat,” tutur Kak Adhiep disela perjalannya kembali ke Jakarta.

Sepanjang agenda, respon positif telah diterima oleh tim Roadshow. Mulai dari Wakil Bupati Dharmasraya, yang menyampaikan harapannya agar dapat menjadikan Dharmasraya Kota Pendidikan Berbasis Dongeng, Juga harapan dari Pimpinan Pondok Pesantren Ar-Risalah Padang yang mengungkapkan bahwa para pendidik harus mampu melestarikan cerita dan kisah teladan untuk sarana edukasi bagi anak-anak yang tak boleh punah.

Perjalanan pulang Kak Adhiep dan Kak Adi juga diiringi rasa kehilangan banyak pihak yang masih berharap berlanjutnya agenda dongeng ini. Salah satunya seperti yang tertulis di akun media sosial facebook, Ady Wahyono, di halaman Dompet Dhuafa Singgalang.

“Perlu galak (Tertawa-red) dan digalakkan. Kasih info dong kalau ada dongeng di manapun asal masih di Padang,” pintanya. (Dompet Dhuafa Singgalang/Nisa)