Ardani (57) pasien LKC Dompet Dhuafa beserta keluarganya saat melihat kondisi kedua putranya Iyan (26) dan Pandi (21) menderita lumpuh layu (DOK LKC DD)
Cobaan hidup seolah terus menghampiri keluarga Ardani (57) mulai dari keterbatasan ekonomi yang bertahun-tahun dirasakannya, hingga ia harus melihat kenyataan bahwa kedua putranya Iyah (26) dan Pandi (21) yang sangat disayanginya tengah menderita kelumpuhan. Tentu, kondisi yang dialami keluarganya tersebut membuat beban pikirannya semakin bertambah berat.
”Pusing banget saya mikirin musibah yang menimpa keluarga saya” keluh Ardani.
Penyakit Lumpuh layu merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus Polio. Penyakit tersebut telah dialami kedua putra Ardani sejak keduanya masih kanak-kanak. Ardani bercerita, penyakit yang dialami puluhan tahun yang lalu itu berawal dari kedua anaknya mengalami demam yang sangat tinggi yang di derita oleh kakak-beradik itu
”Iyan itu anak saya yang kelima terus kalau Pandi anak ketiga saya” Ujar ayah dari 6 anak itu.
Warga Kampung Cempaka RT 03/Rw 08, Desa Cempaka, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten ini sehari-hari sudah tidak lagi bekerja lantaran Ardani sempat mengalami kelumpuhan waktu dulu.
”Saya awalnya kerja jadi buruh tapi semenjak saya sempat mengalami kelumpuhan saya gak bisa kerja yang berat-barat” ungkap Ardani menghela nafas.
Meski keuangan yang sangat sulit untuk membawa kedua buah hatinya berobat, Ardani lantas tak pantang menyerah. Segera ia mengetahui informasi Klinik Layanan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, dan membawa kedua putranya untuk mendapatkan perawatan medis.
Nahdlatul Ulami, Kepala Pelayanan Medis Klinik LKC Dompet Dhuafa menuturkan, penyakit yang di derita oleh Iyan dan Pandi dalam penyembuhannya selain harus diberikan obat secara medis, pasien dianjurkan untuk mengikuti terapi khusus yaitu Fisoterapi. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi syaraf dan mencegah terjadinya kontraktur terhadap otot pada pasien penderita lumpuh layu.
“Sebenarnya faktor keluarga dan lingkungan sangat berperan penting dalam penyembuhan pasien lumpuh layu tersebut, kita menyarankan keluarga memperlakukan pasien layaknya anak yang normal, sering ajak mereka ngobrol seperti ngobrol dengan anak yang normal”, lanjut dr. Nilam sapaan akrab dari dr. Nahdlatul Ulami.
Keluarga merupakan pondasi yang sangat kokoh terhadap kesembuhan pasein, keharmonisan sebuah rumah tangga serta kehangatan keluarga mutlak diperlukan demi perkembangan kondisi anak.
Semoga keluarga Ardani diberi ketabahan dalam menjalankan setiap cobaan yang dihadapinya bersama keluarga dan kedua putranya dapat kembali pulih sehingga mampu melanjutkan hidup demi menuju masa depan yang lebih baik. (muktar/uyang)