Earth Hour 2016: Cara Mudah, Selamatkan Bumi dengan Hemat Energi

Pada Sabtu 19 Maret 2016 esok, gerakan Earth Hour kembali mengajak warga dunia untuk melakukan aksi melawan perubahan iklim. Gerakan yang dicetuskan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) mengkampanyekan aksi hemat energi (listrik), berupa pemadaman lampu yang tidak diperlukan di rumah dan perkantoran selama satu jam untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. 

Aksi hemat energi yang dimulai pada pukul 20.30-21.30 (1 jam)  ini akan serentak dilakukan oleh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia.  Melalui Earth Hour inilah, cara paling sederhana penduduk Bumi untuk menyelamatkan Planet yang menjadi huniannya.

Peringatan Earth Hour biasanya digelar setiap hari Sabtu. Hari tersebut menjadi hari libur pertama yang dirasakan para pekerja dan pelajar untuk menikmati weekend dengan bersantai dan berkumpul bersama keluarga tercinta di rumah. Dengan memanfaatkan moment kebersamaan tersebut, diharapkan seluruh masyarakat dunia dapat berpartisipasi melakukan pemadaman listrik selama 1 jam.

Tanpa disadari, ketergantungan manusia terhadap listrik terus meningkat dari waktu ke waktu. Sedangkan sebagian besar dari pembangkit listrik itu berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang menghasilkan gas rumah kaca pemicu pemanasan global.

Di Indonesia sendiri, kampanye hemat energi mendukung peringatan Earth Hour akan digalakkan secara masif di Ibukota Jakarta. Ya, Kota Metropolitan ini menjadi konsumen listrik terbesar di Indonesia. Data konsumsi listrik tahun 2008 menyebutkan, sebesar 23 % konsumsi listrik terfokus di Jakarta dan Tangerang. Belum lagi untuk jumlah pasokan listrik  antara Jawa dan Bali yang sangat tinggi yakni sebesar 78 %.

Manfaat yang dirasakan dari Earth Hour sangatlah besar bagi kelangsungan hidup penduduk Bumi. Andai saja warga Jakarta dan sekitarnya bisa melakukan penghematan listrik sebesar 10 % saat Earth Hour, bisa dibayangkan energi yang dihemat mampu memenuhi kebutuhan listrik di 900 desa.

Selain itu, menurut laporan earthour.wwf.or.id kegiatan earth hour pada tahun 2012 menghemat listrik Jakarta sebesar 214 megawatt (setara dengan ratusan ton gas rumah kaca).  Selain itu, melalui aksi itu dapat mengemat bahan bakar minyak (BBM) 64 kiloliter dan menekan emisi CO2 hingga 154.  Bukan hanya itu saja, earth hour pada tahun 2012 ternyata sukses menghemat uang Rp 800 juta untuk seluruh tanah air.

Sungguh menakjubkan bukan? Melihat manfaat yang begitu besar, menjadi pemicu dan semangat kita untuk membentang kebaikan dengan berkontribusi dalam  peringatan Earth Hour sebagai langkah mudah kita dalam menyelematkan Bumi. Satu jam hemat energi, sejuta kebaikan untuk kehidupan. (Dompet Dhuafa/Uyang/Berbagai Sumber)