Empat Etoser Goes to Malaysia-Singapore

PADANG — Apresiasi yang besar bagi Dompet Dhuafa Singgalang, saat empat mahasiswa penerima beasiswa Etos (beasiswa prestasi perguruan tinggi negeri) UNAND, terpilih sebagai peserta dalam program YOUTEX “Be the Future Leader From Indonesia to ASWAN” di Singapura dan Malaysia pada Kamis-Minggu (21-24/1).

Empat Etoser angkatan 2014 ini terdiri dari M. Iqbal S Tarigan dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Raymon Kurniawan, Jurusan Teknik Industri, Heru Surianto Jurusan Teknik Lingkungan, dan Arum Anshari Jurusan Teknologi Pertanian, bersama satu lagi mahasiswa UNAND non-etoser, Nini.

Mereka terpilih mewakili Sumatera Barat, untuk bergabung dengan 89 peserta dari belahan Indonesia lain, setelah sukses menggugurkan 800 kandidat pelamar Se-Indonesia.

“Seleksinya sih sederhana, via website, isi biodata, kemudian membuat motivation letter, semacam alasan kita untuk join dalam kegiatan, latar belakang kiprah selama ini, dan prestasi-prestasi yang sudah diraih,” cerita Iqbal pada Kamis (28/1).

Iqbal meyakini, kelulusan mereka berkat motivation letter yang mereka tulis dengan sepenuh hati. Ia menggambarkan betapa rasa bangga memenuhi perasaan mereka saat kedatangan mereka dan para peserta dari belahan provinsi lain mewakili nama Indonesia. Mereka disambut Ketua Pelaksana, Presiden Indonesia Youth Leader Alliance, dan Ketua PPI Malaysia di Aula Hotel Kuala Lumpur Sentral.

“Kegiatan selanjutnya semacam study tour, dengan tema enterpreneur dan leadership. Kegiatan pertama yaitu market research, kita penelitian pasar ke mall KLCC, Pasar seni, dan ChineseTown. Yang kita lakukan adalah wawancara barang dagang mereka. Terus bandingkan dengan barang indonesia, tahu keunggulan dan kelemahan. Sehingga kita mengetahui perkiraan peluang berjualan yang menguntungkan dalam soal MEA,” imbuh Iqbal.

Iqbal dan para peserta lain di hari kedua mengikuti Company Visit, menuju perusahaan yang diresmikan Barrack Obama/US Presiden, yakni MaGIC (Malaysian Global Innovation Creativity). “MAGIC merupakan Wadah berkumpul anak-anak muda kreatifpreneur dari beragam etnis. Wajar, banyak animator keren yang lahir dari sana, terus memunculkan film animasi seperti Upin&Ipin dan BoBoy Boy yang menjadi tontonan keluarga indonesia dihampir setiap hari,” kenang Iqbal.

Berikutnya, mereka disuguhi pembelajaran Leadership forum dengan Dubes Singapur, di Kedubes. Diikuti kuliah umum dengan pebisnis indonesia yang sudah sukses disana. Tak lupa juga mereka menyaksikan Penampilan Budaya di gedung MaTic (Malaysian Tourism center) Kuala Lumpur. Setelah itu mereka menghadiri Gala Dinner bersama kementrian dan tamu-tamu malaysia di Kuala lumpur.

Kisah Iqbal, Raymon, Heru dan Arum menggambarkan kepada kita, bahwa dana ZISWAF yang dihimpun Dompet Dhuafa Singgalang berhasil memacu semangat mereka untuk mengukir prestasi. Betapa sesungguhnya pendidikan adalah hak setiap anak, dan dengan adanya lembaga zakat, menjadi perpanjangan tangan membantu anak-anak khususnya yang memiliki keterbatasan akses mengecap bangku pendidikan di negeri kita. (Dompet Dhuafa Singgalang/Nisa)