Empat Tahun Tekan Angka Bayi Meninggal Melalui Wakaf Alat Kesehatan

BOGOR — Bertempat di gedung Qatar Charity, RS Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, YBM PLN dan Dompet Dhuafa mengadakan Tasyakuran empat tahun wakaf alat kesehatan NICU PICU di rumah sakit ramah dhuafa tersebut. Sejak beroperasi pada awal Januari 2016, alat berupa CPAP (Continuous Positive Airways Pressure) dan NEOPUFF, telah melayani 345 bayi penerima manfaat. Kedua alat tersebut termasuk ke dalam pelayanan perinatologi di RST Dompet Dhuafa.

“YBM PLN sudah lama bekerja sama dengan Dompet Dhuafa. Semoga kolaborasi tersebut tidak berhenti sampai di sini dan terus berkembang menebar manfaat di masyarakat,” terang Salman Alfarisi, Deputi Direktur YBM PLN.

Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) adalah ruang perawatan yang cukup vital. Untuk perawatan bayi khususnya, beberapa kasus membutuhkan perawatan dari fasilitas tersebut. Bayi yang lahir dengan kondisi seperti gagal nafas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), ataupun bayi premature sangat membutuhkan fasilitas seperti CPAP dan NEOPUFF. Ketersediaan fasilitas tersebut di RST Dompet Dhuafa sangat membantu menjaga keselamatan bayi. Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Majidi, menyampaikan apresiasinya. Ketersediaan alat tersebut bisa menjadi salah satu ikhtiar untuk memutus tali kemiskinan melalui bidang kesehatan.

“Kemiskinan tersebut dapat diibaratkan lingkaran setan. Orang menjadi miskin karena tidak mampu menjaga kesehatannya. Sedangkan orang tidak bisa mencari nafkah dikarenakan sedang sakit. Orang sakit pun tidak bisa menempuh pendidikan, begitu seterusnya. Kolaborasi yang dilakukan oleh YBM PLN adalah sebuah ikhtiar untuk memutus lingkaran kemiskinan tersebut melalui kesehatan,” terangnya.

Beberapa kasus ekstrim pernah dihadapi oleh tim medis RST Dompet Dhuafa dengan bantuan dua alat tersebut. Seperti kasus lahirnya bayi BBLR dengan bobot hanya 800 gram pada 2017 lalu. Padahal, standar bayi lahir normal ialah bobot 2.500 gram. Dengan dibantu alat CPAP dan NEOPUFF, resiko kematian bayi tersebut dapat teratasi. Hingga akhirnya bayi tersebut terselamatkan setelah proses inkubator selama 10 hari. Para penerima manfaat juga mendapatkan fasilitas tersebut dengan gratis, lantaran status dhuafa.

“Alhamdulillah, bayi saya terselamatkan dua tahun lalu. Padahal saat itu badannya sudah membiru. Saat ini anak saya sehat, walau rutin check up selama dua tahun ini. Semuanya gratis,” terang Nunu Khasanah, salah satu penerima manfaat. (Dompet Dhuafa/Zul)