Gemari Sains, Siswa SMART Dompet Dhuafa ini Raih Beragam Prestasi

Wajah Fathan Nuradin (17) nampak sumringah, saat dirinya memperlihatkan sebuah piala yang berhasil diraihnya. Kecintaannya pada bidang matematika dan fisika, mengantarkan salah satu siswa SMART Ekselensia Dompet Dhuafa ini berhasil menjadi kampiun peraih medali emas dalam ajang Olimpiade Sains Provinsi (OSP) Jawa Barat pada tahun 2011 dan berlanjut ke tingkat Nasional di Manado, Sulawesi Utara.

Fathan, demikian sapaan akrab siswa berkacamata ini. Sejak kecil, ia sudah bercita-cita ingin menjadi seorang ilmuwan yang ingin menemukan dan menciptakan sebuah alat yang berguna, memiliki dampak manfaat besar bagi banyak orang. Bakat ilmuwan Fathan pun mulai terlihat, ketika dirinya sudah menempuh pendidikan di SMART Ekselensia yang berada di Parung, Bogor, Jawa Barat ini.

Siswa kelahiran 22 Agustus 1996 ini berasal dari Desa Kalirejo, Lampung Tengah. Fathan merupakan anak kedua dari pasangan yang bergelut dalam dunia pendidikan. Sang ayah, Parimin maupun sang ibu Umi Tarti, adalah guru honorer di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Taman Kanak-kanak (TK).

Tumbuh bersama keluarga yang disiplin pendidikan membuat Fathan terus menorehkan prestasi. Tidak hanya berhasil menjadi peraih medali emas dalam ajang Olimpiade Sains Propinsi (OSP), namun ia juga berhasil meraih predikat distinction dalam kompetisi Australia Mathematic Competition (AMC).

Selain kecintaannya pada bidang matematika dan fisika, Fathan juga mempunyai bakat terpendam di bidang pemprograman dan sinematografi, hingga berhasil menjadi juara I lomba short video se Jabodetabek.

Remaja yang supel dan ramah ini juga mempunyai penguasaan bahasa Inggris yang baik dan berhasil mendapatkan juara I lomba simulasi sidang ASEAN yang memperebutkan piala bergilir Kementrian Luar Negeri RI di Bandung. Untuk diketahui, lomba ini sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris.

Semoga cita-cita fathan menghasilkan karya yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum tercapai sebagaimana salah satu tokoh yang menginspirasinya yakni Marie Currei, seorang ilmuwan yang berhasil menemukan unsur Uranium. Semua usaha dan pengorbanan dan kecintaan pada bidang eksak setidaknya mulai terbayar.

Alhamdulillah, setelah lulus dari Ujian Nasional dengan nilai yang memuaskan, Fathan diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB)  tanpa tes di Fakultas Elektro dan Informatika. Berita bahagia tersebut disambutnya dengan wajah ceria dan tak lupa syukur yang selalu dipanjatkan kehadirat Allah SWT. (uyang/gie)