PAPUA — Di tengah kedukaan yang masih menyelimuti Turkiye dan Suriah, serta kondisi Cianjur yang belum sepenuhnya pulih, Indonesia terpaksa kembali menghadapi pilu. Pasalnya, bencana gempa kembali terjadi di wilayah Indonesia, tepatnya di Jayapura, Papua.
Pada Kamis (9/2/2023) pukul 13:28, gempa tektonik berkekuatan 5,2 magnitudo mengguncang wilayah Jayapura, Papua. Berdasarkan hasil analisis BMKG, pusat gempa terletak pada koordinat 2,50° LS; 140,70° BT atau tepatnya berada di darat pada kedalaman 10 km.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa ini memiliki pergerakan geser atau sesar mendatar (strike-slip). Oleh sebab itu, gempa ini berpotensi merusak.
Baca juga: Jalani Tugas Kemanusiaan untuk Gempa Turkiye, Relawan Dompet Dhuafa Resmi Diberangkatkan
Guncangan gempa pun dirasakan masyarakat di wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Jakapura dengan intensitas masing-masing V MMI, III-IV MMI, dan III MMI. Intensitas V MMI berarti dirasakan oleh hampir semua penduduk atau banyak orang yang terbangun. Sementara, intensitas III-IV MMI dan III MMI berarti getaran dirasakan nyata di dalam rumah atau terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Dampak gempa bumi ini dilaporkan telah menimbulkan kerusakan pada beberapa bangunan di jayapura. Namun demikian, BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil pengamatan BMKG sejak 2 Januari hingga 9 Februari 2023, telah terjadi gempa sebanyak 1.072 kali di wilayah sekitar Kota Jayapura dengan 128 gempa di antaranya diraskan oleh masyarakat.
Baca juga: Ahli Gempa ITB Sebut Gempa Turkiye Adalah Gempa Paling Ditakuti, Ini Penjelasannya
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dr. Daryono, S.Si., M.Si., mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta menjauhi bangunan rusak dan berpotensi runtuh.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.”
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata Daryono melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/2/2023).
Sebagai saudara, mari kita bersama-sama turut menundukkan kepala dan berdoa untuk keselamatan saudara-saudara kita di mana pun berada, utamanya berdoa bagi mereka yang sedang menghadapi musibah bencana. Semoga Allah Swt senantiasa memberi perlindungan dan menghibur hati hamba-Nya yang berduka…