“GERBANG”, Wujud Apresiasi Hari Bumi dari Pulau Pramuka

Sabtu (25/4), sinar matahari yang cukup menyengat tak menghalangi warga Pulau Pramuka dan beberapa pihak lainnya menyelenggarakan acara Apresiasi Hari Bumi. Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Bumi ini mengangkat tema “Satu Botol, Satu Jiwa, Hadiah untuk Bumi Kita”.

Selain dihadiri masyarakat setempat, acara ini juga dihadiri oleh banyak lembaga yang terkait diantaranya adalah Dompet Dhuafa Semesta Hijau, Variabel Bebas, Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SPKP) Samo-Samo, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Pulau Panggang, Jakarta Animal Aid Network (JAAN) Kepala Seksi Taman Nasional, dan Bupati Kepulauan Seribu.

Rangkaian acara dalam memperingati hari Bumi sudah dilakukan sejak satu minggu sebelumnya. Gerbang yang menjadi nama kegiatan dalam rangkaian acara ini adalah singkatan dari “Gerakan Sedekah Satu Botol untuk Aksi Lingkungan”.        

Gerbang adalah sebuah gerakan budaya yang diinisiasi untuk mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengumpulkan sampah melalui media sedekah dan bergerak bersama untuk menjadi RELAWAN GERBANG.

Rangkaian dimulai dengan Kampanye Hari Bumi 2015 dalam bentuk penempatan stiker himbauan menjaga kelestarian lingkungan pada hari Senin-Sabtu. Lalu, dilanjutkan dengan kegiatan lomba Green Map yang diikuti oleh masyarakat tingkat Rukun Tetangga (RT) di pulau Pramuka.

Puncak  acara pada hari Sabtu diawali dengan pemberian apresiasi kepada tiga RT yang memenangi lomba Green Map, mereka adalah RT 3/04, RT 4/04, dan RT 4/05.  Ketiga RT ini memenangkan lomba karena mereka berusaha untuk menggerakkan masyarakat di daerahnya untuk memilah sampah rumah tangga dan juga membuat lubang biopori. Penyematan  pin dari Bupati Kepulauan Seribu kepada perwakilan anak sekolah dan masyarakat menandakan dimulainya gerakan budaya Gerbang sebagai budaya baru masyarakat.

Deklarasi Bersih mengenai peran stakeholder pulau pramuka diwakilkan oleh seorang pemuda dari pulau tersebut. Selanjutnya, seluruh stakeholder yang hadir dan terlibat menandatangani deklarasi sebagai bukti janji untuk menjaga pulau, melakukan kegiatan ramah lingkungan, dan menanamkan budaya saling mengingatkan untuk menjaga kearifan lokal pulau. Dramaga Pulau Pramuka kini menjadi cantik dengan hiasan bunga-bungaplastik yang dibuat oleh masyarakat dan relawan dalam workshop Kreasi Limbah Botol Plastik yang dilaksanakan pada hari itu juga.

Acara Apresiasi Hari Bumi ini ditutup dengan penanaman pohon mangrove dan pohon kelapa sebagai simbol hari bumi. Sebanyak 10 bibit pohon kelapa dan 100 bibit pohon mangrove ditanam di sepanjang pantai Pulau Pramuka. Semoga bumi semakin lestari. Selamat Hari Bumi. (Dinna)

 

Editor: Uyang