Guru SGI Dompet Dhuafa Bangun Madrasah di Pelosok Banten

Madrasah yang dibangun tim Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa di Pandeglang, Banten. (Foto: Dokumentasi SGI Dompet Dhuafa)

PANDEGLANG—Provinsi Banten merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan semarak aktivitas keagamaannya hingga ke pelosok kampung. Namun sayang, tidak semua daerah di Banten terfasilitasi dengan baik, salah satunya Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang. Anak-anak di desa tersebut tidak bisa mendapatkan pendidikan madrasah diniyah karena ketiadaan madrasah di kampung mereka.

Menyadari hal tersebut, sebanyak lima guru Sekolah Guru Indonesia (SGI) Dompet Dhuafa yang ditempatkan di Kecamatan Cigeulis dan Kemacamatan Cimanggu, Pandeglang membangun sebuah madrasah di Desa Banyuasih.

Madrasah yang diberi nama Daarurroja tersebut mulai digunakan pada Ahad (19/10) lalu. Masyarakat berkumpul di lokasi madrasah untuk mengadakan tasyakkuran dan peresmian madrasah yang selama ini mereka harapkan.

Dalam sambutannya, Ari, team leader SGI Dompet Dhuafa di Kabupaten Pandeglang mengatakan tujuan pendirian madrasah ini adalah sebagai tempat pendidikan agama anak-anak kampung. Ari berharap, dari madrasah ini akan lahir generasi-generasi yang menjaga nilai-nilai kebaikan.

“Majelis-majelis taklim adalah taman-taman surga di atas dunia, semoga keberadaan madrasah ini menjadi taman-taman surga bagi kampung ini dan menjadi wasilah lahirnya anak-anak shalih dari kampung ini,” kata pria asal Nusa Tenggara Barat ini.

Hadir dalam acara tersebut tim Guru dari SGI Dompet Dhuafa, para tokoh masyarakat, dan tokoh agama serta Kepala Desa Banyausih.

Kepala Desa Banyuasih, Iyat Sanjaya menyampaikan rasa bangga yang setinggi-tingginya atas kerja guru-guru dari SGI Dompet Dhuafa yang berkenan mengajak masayarakat untuk bersama-sama mencerdaskan anak bangsa.

“Kami atas nama pemerintah desa merasa bangga dengan kehadiran guru-guru dari SGI yang mampu menjadi pembimbing masayarakat sehingga sebuah madrasah mampu didirikan di kampung ini,” kata Iyat.

Lebih lanjut ia meminta kepada masyarakat untuk tidak menyia-nyiakan madrasah yang sudah dibangun dengan cara mendorong anak-anak untuk lebih giat dan rajin mengikuti kegiatan di amdrasah nantinya.

Ungkapan senada disampaikan oleh masyarakat desa. Ade Suryaman, warga Kampung Pamatang Kanyere menyampaikan syukur dan terima kasih atas kesediaan guru-guru dari SGI Dompet Dhuafa dan dia akan mengusahakan madrasah ini akan disemarakkan dengan kegiatan keagamaan anak-anak.

“Ini baru permulaan, keberadaan madrasah ini tentu akan sia-sia jika kita tidak manfaatkan sebagaimana pembangunan madrasah ini diniatkan. Terima kasih kepada guru-guru SGI Dompet Dhuafa,” ungkapnya.

Sebagai bentuk partisipasinya, Ade ingin mengabdikan dirinya sebagai tenaga pengajar di madrasah itu dan mengajak masyarakat untuk ikut andil demi tercapainya tujuan bersama dari pendirian madrasah ini. (chogah/gie)