Haru, Tim Barzah Dompet Dhuafa Kebumikan Korban Lakalantas

PARUNG, BOGOR — Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Kiranya, itulah pepatah yang tepat untuk Alm Dian Prastiawan Bin Sugimun. Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) menimpa almarhum beberapa waktu lalu. Saat sedang mencari sekam di wilayah Bojongsari, Depok, untuk dijual, tiba-tiba dari arah belakang Dian ditabrak mobil. Si penabrak pun tidak mau menghentikan laju mobilnya. Ia malah melarikan diri ke arah Parung.

Almarhum kemudian terpental jatuh ke jalur sebaliknya. Akibatnya, ia tertabrak oleh mobil lainya. Alhasil, kepala dan beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah. Dian Prastiawan lalu dilarikan ke rumah sakit setempat oleh orang-orang yang berada di lokasi kecelakaan.

Tim Barzah (Badan Pemulasaran Jenazah)Dompet Dhuafa membantu mengadvokasi dan juga dalam pengantaran jenazah dari rumah sakit, kemudian juga pada urusan pemakaman, serta pemulasaraan jenazah. Menurut orang tua Almarhum, Sugimun, anak sulungnya ini menderita epilepsi dan sering jatuh dijalan.

Ustadz Madroi, Manajer Program Barzah Dompet Dhuafa, menceritakan sehari-hari Almarhum bekerja serabutan. Empat tahun lalu, orang tua almarhum juga kehilangan anak kedua karena menjadi korban pembunuhan.

Almarhum tinggal di Jalan Indah 1 RT/RW : 02/06, Curug, Bojongsari, Depok. Kini bapak Almarhum, Sugimun, hanya tinggal bersama istri dan anak bungsunya.

“Semoga Allah menerima Amal kebaikan almarhum dan keluarga diberi ketabahan karena sudah ditinggal anak-anaknya dengan cara yang mengenaskan,” doa Ustadz Madroi. (Dompet Dhuafa/Erni)