Hasil Forum Diskusi Dompet Dhuafa dan HU Republika Terkait Isu LGBT

Maraknya Isu lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) belakangan ini menjadi perhatian masyarakat Tanah Air. Tentu saja, isu kampanye soal LGBT tersebut, mengundang keresahan dari berbagai pihak. Kondisi tersebut membuat Dompet Dhuafa menggandeng Harian Umum (HU) Republika menggelar Forum Diskusi bertajuk “Merangkul Korban LGBT, Menolak Legalisasi LGBT” dan Menggagas Gerakan #MenjagaFitrah di kantor HU Republika, Jakarta, Kamis lalu (18/2).

Forum diskusi yang dihadiri berbagai lembaga dan elemen masyarakat seperti Yayasan Peduli Sahabat, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), lembaga umat seperti PERSIS, NU, Dewan Dakwah dan Muhammadiyah, Penghimpunan Psikolog dan Psikiatri, serta elemen masyarakat lainnya, menghasilkan 7 butir catatan penting, di antaranya:

  1. Penganut LGBT masuk dalam perilaku menyimpang. Untuk itu perlu dipulihkan dari kondisinya. Faktor agama adalah salah satu faktor utama yang bisa me”normal”kan kembali LGBT
  2.  Pihak yang hadir apresiasi dengan tema yang diangkat: merangkul korban, menolak legalisasi #menjagafitrah
  3.  Pihak2 yg hadir ingin ada tindak lanjut diskusi dengan menurunkan rencana aksi secara lebih aplikatif. UI siap jadi tuan rumah. Dompet Dhuafa diminta jadi lokomotif gerakan
  4. Kebutuhan akan adanya shadow reports yang paparkan data soal LGBT ke PBB menjadi esensial agar dunia internasional bisa paham situasi secara berimbang dan tidak dimonopoli oleh pro-LGBT. Dompet Dhuafa bisa ambil peran sebagai pihak pengaju shadow reports bersama lembaga-lembaga lain
  5. Akan dilakukan uji materiil beberapa pasal kebijakan yang bisa jadi ruang masuknya legalisasi LGBT di ruang regulasi.
  6. Keberadaan lembaga konseling yang terstruktur, sistematis dan massif sangat urgent. Dompet Dhuafa bisa kolaborasi dengan lembaga-lembaga yang ada dan merajut relawan-relawan yang siap menjadi konselor.
  7.  Republika menawarkan forum ini menjadi rutin bulanan dengan Dompet Dhuafa untuk mengangkat isu-isu yang sedang hype.