Hujan Tak Kunjung Datang, Warga Butuh Air Untuk Kehidupan

GUNUNG KIDUL -Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan tren intensitas fenomena El Nino tengah bergerak dari moderate menuju moderate kuat. Ini mengakibatkan musim penghujan di sebagian wilayah Indonesia akan tertunda selambatnya November 2015. Itu artinya kemarau akan semakin panjang di tahun ini.

Kemarau panjang yang berbuntut pada kekeringan hingga kebakaran hutan di beberapa pegunungan. Hal ini cukup meresahkan masyarakat, pasalnya banyak aktivitas mereka yang terganggu. Selain masalah pokok seperti memasak, mandi, mencuci kini kemarau juga berdampak berdampak pada pertanian dan peternakan yang tersendat karena kurangnya ketersediaan air.

Menurut informasi dari Sulis, Kepala Dukuh Songwaluh Desa Malikan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, ladang bercocok tanam masyarakat setempat sudah lama tidak dapat ditanami karena tanah tandus tak ada aliran air. Sehingga masyarakat yang mayoritas berprofesi petani ini tersendat mata pencaharian mereka. Beberapa ternak di wilayah tersebut juga mati karena kekurangan air.

Kondisi itu tidak hanya terjadi di kecamatan Rongkop, melainkan juga beberapa kecamatan di Gunung Kidul. Melihat hal tersebut Ramai Mall salah satu mall besar di Yogyakarta, yang pernah manjadi primadona di tahun 80an, menggandeng Dompet Dhuafa Jogja untuk memberikan bantuan air di wilayah tersebut.

Sugeng Riyanto, Manager Ramai Mall dalam kesempatan penyaluran bantuan air menyampaikan bahwa selain dalam rangka Ulang Tahun ke 66, Ramai memberikan bantuan air ini sebagai bentuk aksi sosial dari Ramai Mall. Secara simbolis bantuan diberikan pada hari Selasa (20/10) di Balai Desa Malikan, Rongkop, Gunungkidul.

20 tangki air bersih akan di salurkan ke Dukuh Songwaluh, Desa Malikan dan sekitarnya secara bertahap. Lebih dari 100 KK akan menerima bantuan air bersih yang saat ini menjadi barang berharga bagi mereka. Tambah Bambang, Manager Program Dompet Dhuafa.

Masyarakat sangat terbantu dengan adanya bantuan ini. Sudah berbulan-bulan mereka harus menyisihkan uang untuk membeli air bersih. Guna menunjang keberlangsungan hidup yang semestinya. (Dompet Dhuafa Jogja/Hamidah)

 

Editor: Uyang