Ikhtiar Etoser Samarinda Berdayakan Masyarakat Gunung Sampah

Salah satu aktivitas pemberdayaan Etoser Samarinda kepada anak-anak Desa Gunung Sampah, Samarinda. (Foto: Dokumentasi Beastudi Dompet Dhuafa)

Perjalanan sekitar 40 menit tidak mengurangi semangat penerima Beastudi Etos Dompet Dhuafa (Etoser) Samarinda untuk berangkat ke Desa Gunung Sampah, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Selepas salat Subuh dan pembinaan pagi, etoser mulai menyiapkan beberapa perlengkapan untuk bertemu dengan anak-anak Gunung Sampah dan bergembira bersama mereka. Laptop, speaker dan kendaraan sudah siap, saat etoser berangkat menembus sejuknya pagi untuk senam ceria bersama anak-anak Gunung Sampah.

Sekitar pukul 6.30, sampailah etoser di depan mushola Gunung Sampah dan tidak lupa sambutan ceria anak-anak yang sudah siap dengan baju olah raga serta sepatunya. “Kak….ayyooo kita senam..”, celetuk anak-anak kegirangan saat kakak etos datang.

Pukul 7 pagi, setelah semua perlengkapan disiapkan, maka berjajarlah anak-anak ini, bersiap mengikuti senam ceria. Terlihat satu anak dengan kepala plontos berjalan ke depan di tengah-tengah barisan, “Siiaappp grakk…. Rentangkan tangan… Tegak Grakk..”, suara anak ini, sambil berjalan kembali ke posisi semula.

“Oke, adek-adek siap..”, “Siap..Kakkk…”, “Oke, kita mulai…” langsung dilanjutkan dengan dimainkannya musik dari arah speaker. “Satu..dua..satu..dua..tiga..mulai..”, senam ceria Hari Minggu tanggal 14 September 2014 dimulai. Anak-anak sangat bersemangat mengikuti iringan musik dan gerakan senam.

Kegiatan tersebut memang belum dilakukan setiap pekan, namun senam hari ini akan menjadi awalan baik untuk mulai membuat agenda ini menjadi rutin. Membangun semangat anak-anak adalah kunci awal dalam memberikan motivasi dalam mengikuti program-program Desa Produktif Etoser Samarinda lainnya. Tujuan utama pengembangan program Desa Produktif di Gunung Sampah antara lain meningkatkan kualitas pendidikan kemasyarakatan supaya meningkat pula kualitas hidup mereka.

Eko Sriyanto, Supervisor Pembinaan Sosial Beastudi Etos, berharap agar program Desa Produktif Samarinda yang lakukan di Gunung Sampah Bukit Pinang ini dapat berkelanjutan. Dengan begitu, ia mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan mengasah jiwa sosial para etoser samarinda.

Hal senada diungkapkan oleh Dinis, selaku koordinator Desa Produktif. “Untuk memberdayakan masyarakat dibutuhkan energi yang cukup besar, soliditas tim Etos Samarinda, Keikhlasan sehingga program yang diinisiasi para etoser dapat berkelanjutan dan masyarakat benar-benar dapat berdaya, meskipun kelak sudah tidak ada lagi etoser di wilayah tersebut,”tegasnya.

Desa Produktif merupakan laboratorium pemberdayaan masyarakat para etoser sebagai wadah mengasah jiwa kepedulian sosial, keterampilan dalam memberdayakan masyarakat, dan sebagai bentuk tanggung jawab menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi. Etoser berasal dari masyarakat, bagian dari masyarakat dan akan kembali kepada masyarakat. Desa Produktif sendiri telah dilaksanakan di 12 wilayah program Beastudi Etos yakni Desa Lamnga (Aceh), Desa Namorambe (Medan), Desa Jawa Gadut (Padang), Situ Pladen (Jakarta), Desa Galuga (Bogor), Desa Jayagiri, (Bandung), Desa Nanggerang (Jatinangor), Desa Rowosari (Semarang), Dusun Bronggang (Yogyakarta), Desa Kedung Cowek (Surabaya), Desa Bukit Sampah (Samarinda), dan Desa Tambasa (Makassar). (beastudi/gie)