Ispa Penyakit Tertinggi yang Diderita Warga Terkena Dampak Asap

SUMSEL- Memasuki bulan ke empat bencana kabut asap, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) menjadi penyakit paling tinggi diderita masyarakat terdampak di kawasan Sumatera dan Kalimantan. Pekatnya kabut asap di daerah sekitar Sumatera dan Kalimantan telahmempengaruhi jumlah penderita kesehatan khususnya penyakit  Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Data dari Kementerian Kesehatan RI  periode 23 Oktober 2015, sebanyak 503.874orang di Sumatera dan Kalimantan terkena penyakit ISPA akibat paparan asap. Bahkan bencana tersebut juga telah mengakibatkan 19 orang meninggal dunia.

Ispa kini juga mendera di salah satu wilayah terdampak asap di Kecamatan Muara Padang, Desa Sumber Makmur Jalur 20 Jembatan 3,  Kabupaten  Banyuasin, Sumatera Selatan.  Hampir 70% masyarakat di kawasan tersebut mengeluhkan sesak nafas (ISPA). Hal ini diketahui berdasarkan data penyakit terbanyak yang dikeluhkan saat Tim Kesehatan LKC Dompet Dhuafa memberikan layanan pengobatan kesehatan gratis, beberapa waktu lalu

Dari data yang tercatat penyakit ISPA adalah salah penyakit yang paling banyak dikeluhkan warga selain dari lima penyakit terbanyak lainnya seperti Osteo arthritis (radang sendi), Cephalgia (sakit pada kepala), Gout Arthritis (asam urat), Rhematoid Arhthritis (Rematik) dan Hipertensi (darah tinggi), “Hasil dari pemeriksaan saya Penyakit ISPA lah yang terbanyak,” ucap Silvia Lyra Ramadati selah seorang dokter relawan yang bergabung dengan Tim Kesehatan LKC Dompet Dhuafa

Selain pengobatan kesehatan gratis yang di lakukan Tim Kesehatan LKC Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan berupa Masker N95 dan Oksigen Spray. “Masyarakat sangat terbantu sekali dengan kedatangan Tim LKC Dompet Dhuafa kedaerah ini karena selain pengobatan, masyarakat juga bisa menjaga kesehatannya dengan menggunakan masker penutup hidung,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Tim kesehatan LKC Dompet Dhuafa memberikan penyuluhan dan edukasi tentang dampak asap, cara penggunaan masker dan cara penggunaan Oksigen Spray kepada warga.

Hadirnya Tim Kesehatan LKC Dompet Dhuafa ke wilayah Sumatera Selatan dan Pekan Baru Riau untuk menyampaikan amanah donatur sebagai bantuan kepada warga yang menjadi korban bencana asap di Sumatera Selatan.

Tim Kesehatan LKC Dompet Dhuafa yang terdiri dari 3 dokter, 2 farmasi dan 2 perawat serta dibantu oleh tenaga lain ini telah melakukan pemeriksaan kepada masyarakat yang terkena dampak asap sebanyak kurang lebih 105 orang yang terdiri dari anak-anak dan dewasa.

Sejak awal bencana hingga memasuki bulan keempat bencana kabut asap terjadi, melalui amanah para donatur, Dompet Dhuafa telah menyalurkan berbagai jenis bantuan kepada masyarakat terdampak,  di antaranya Pendistribusian 117.170 masker ke enam wilayah di Sumatera dan Kalimantan.Pemeriksaan kesehatan melalui pos sehat yang telah menangani 3.064 orang yang mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar asap di wilayah Jambi, Riau dan Sumatera Selatan. Rata para masyarakat yang memeriksakan ke pos sehat menderita penyakit ISPA, Myalgia, Dydpepsia, hipertensi, malaese.

Kampanye kesehatan melalui distribusi flyer, poster, terkait bahaya polusi asap untuk kesehatan dan penggunaan masker di Sumatera (Padang, Jambi, Pekanbaru)  Membuka layanan Safe House bagi kelompok rentan yaitu sebuah instalasi masyarakat yang menjadi tempat evakuasi. jika pencemaran udara mencapai level bahaya. Distribusi 50 suplemen makanan berupa madu dan curcuma di Desa Semau Kecamatan Tanjabbar dan Kelurahan Kebun Handil Kecamatan Jelutung Provinsi Jambi.  Melakukan kampanye edukasi penggunaan masker melalui dongeng di sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat.

Distribusi air bersih 36.500 liter untuk 2.950 jiwa. di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan. Menurunkan 30 relawan pengajar bimbingan belajar dan melakukan program Home Schooling di 30 rumah yang berada di wilayah Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Riau. Sebanyak 20 relawan pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan kebakaran hutan di tiga wilayah di Desa Pilang, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. (LKC Dompet Dhuafa/Uyang)