Jadi Anggota STF Dompet Dhuafa, Suwarni Tak Lagi Terkendala Modal

Foto: Uyang/Dompet Dhuafa

Sore itu, terik panas matahari masih menyapa. Perempuan paruh baya itu tengah meracik Es Kopyor dan minuman dingin lainnya. Setiap hari ia berjualan di sekitar kawasan Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan. Nama perempuan itu Suwarni (46), salah satu penerima manfaat Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa.

Sebelum menapaki usaha berjualan Es Kopyor, Warni, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini, tidak menekuni usaha apapun. Namun, biaya hidup yang semakin berat, ditambah lagi kebutuhan 4 orang buah hatinya yang membutuhkan biaya pendidikan yang cukup besar, Tidak hanya itu, sang suami yang hanya bekerja sebagai supir angkot, tidak menentu penghasilannya.

Menurut Warni, dalam sehari sang suami hanya mampu menghasilkan Rp 45 ribu hingga Rp 75 ribu. Penghasilan yang didapat sang suami dirasanya belum mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Atas keterbatasan ekonomi yang beberapa tahun terakhir menderanya tersebut, membuat ia bertekad untuk mencari penghasilan tambahan.

“Saya udah kepikiran mau jualan minuman manis atau es kopyor, tapi saya nggak punya modal awal saat itu,” ujar Warni bercerita.

Terkendala modal, sempat membuat Warni putus asa kala itu. Berbagai usaha pun ia lakukan, mulai dari meminta bantuan ke kerabat terdekat, tetangga, dan sahabat-sahabat lamanya. Namun, semua yang dilakukan tak sesuai yang diharapkan. Perasaan kalut yang dirasakan Warni hampir membawa dirinya terjerat dengan rentenir.

“Alhamdulillah, suami saat itu selalu ingetin, meski kita miskin, tapi jangan sampe kenal sama yang namanya rentenir,” terang Warni.

Tidak henti-hentinya, perempuan asal Padang, Sumatera Barat ini selalu berdoa agar diberikan kemudahan mendapatkan pinjaman modal untuk usaha menggeluti usaha yang diimpikannya itu.

Selang beberapa bulan kemudian, seorang sahabat lamanya datang menyambangi kediaman Warni, di sebuah kontrakan di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah melepas kangen, Warni pun memberanikan diri untuk menceritakan kesulitan yang dihadapi ia dan keluarganya.

Setelah mendengar cerita Warni, sang sahabat menyarankannya untuk datang berkunjung ke Social Trust Fund (STF) Dompet Dhuafa, Cabang Tangerang Selatan. STF sendiri merupakan program ekonomi Dompet Dhuafa yang memainkan peran sebagai bank orang miskin. Transaksi dominan yang dikembangkan adalah berbasis kepada akad dana kebajikan (Qardhul Hasan), yakni meminjam dengan pengembalian tanpa tambahan bunga maupun bagi hasil.

Setelah mendengar pengalaman dan cerita dari sahabatnya terkait salah satu program ekonomi Dompet Dhuafa tersebut, Warni langsung berkonsultasi dengan sang suami, berharap mendapatkan restu agar dapat bergabung dengan STF Dompet Dhuafa.

“Alhamdulillah, suami saya setuju dengan niat saya pinjam modal usaha ke Dompet Dhuafa,” ucapnya.

Setelah mendapatkan restu dari sang suami, Warni pun langsung mendatangi Kantor STF Dompet Dhuafa Cabang Tangerang Selatan, yang beralamatkan di Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan. Setelah mendengarkan kesulitannya dalam menjalani hidup, dan berniat memutus rantai kesulitan hidupnya, alhamdulillah, STF Dompet Dhuafa Tangsel mengabulkan permohonannya dengan memberikan bantuan pinjaman modal usaha sebesar Rp 750 ribu.

Suwarni telah memasuki pinjaman ke 3, senilai Rp 1.250.000, dari pinjaman tersebut, ia gunakan untuk menambah jenis dagangannya, seperti kopi instan dan minuman serbuk. Tidak hanya itu, sesekali bila ada sisa, ia gunakan untuk menambah keperluan biaya sekolah ke 4 buah hatinya.

Dengan usaha yang sedang dirintisnya tersebut, ia sangat berharap, usaha yang dijalaninya tersebut dapat menjadi titik terang, bagi Warni dan keluarganya. Ia juga sangat bersyukur dengan Dompet Dhuafa yang mau membantunya meminjamkan modal usaha.

“Paling tidak, usaha ini bisa memutus rantai kemiskinan keluarga saya, bisa berjalan lancar dan dipermudah Allah,” pungkasnya berharap. (uyang/gie)