Jadi Relawan Kesehatan, ?Semua Berawal Dari Niat Membantu Sesama?

Entin Suwartini (62) relawan kesehatan Dompet Dhuafa saat bertugas di Posyandu Mawar yang berada di Kampung Babakan, Kecamatan Kemang, Bogor.(Foto: Dok LKC DD)

Usianya memang tak lagi muda. Namun, semangatnya untuk terjun dalam bidang kerelawanan sosial begitu terlihat dari sosok Entin Suwartini, seorang kader posyandu yang juga relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Bagi perempuan berusia 62 tahun ini, menjadi relawan dalam bidang kesehatan memang menjadi kegiatan sosial yang  diminatinya sejak dulu.

Entin menceritakan, rasa kerelawanan sosialnya semakin terbangun ketika ada seorang warga yang datang ke rumahnya di kawasan Kampung Babakan Rt 01/02, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk meminta bantuannya dalam hal pelayanan kesehatan. Ia tak sungkan untuk memberikan bantuan, meski itu terjadi di malam hari sekalipun.

Terkadang Mamah Entin, demikian sapaan akrabnya sehari-hari ini menuturkan.Pernah terlintas dalam pikirannya untuk istirahat dalam rutinitasnya menjadi seorang kader dan relawan, dikarenakan kondisinya yang semakin sepuh. Namun, melihat banyaknya warga yang masih membutuhkan pertolongan dalam mendapat pelayanan kesehatan, membuatnya mengurungkan niat untuk beristirahat.

”Jangankan kerumah sakit jauh, ke Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa  aja warga minta dianterin saya,tapi kalau yang minta tolong masih muda saya arahkan jalan sendiri, biar mereka dapat mandiri,” Ujar Mamah Entin, saat tengah bertugas di Posyandu Mawar dekat kediamannya pada Kamis (30/11).

Rasa kerelawanan sosialnya tidak hanya sampai disitu, ibu 5 anak, 15 cucu dan 1 cicit ini terkadang juga menawarkan pertolongan bagi warganya dalam membuat kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Mamah Entin juga sering memberikan pemahaman warganya terkait prosedur berobat di rumah sakit bagi warganya yang belum mengerti. Dalam membantu, ia melayani warganya secara sukarela dan tak pernah pandang bulu.

“Nggak cuma warga saya aja yang saya bantu, dari Rw lain atau kecamatan lain kalau ada yang minta tolong langsung saya layani” ungkap Mamah Entin bersemangat.

Ketika ditanya sampai kapan Mamah Entin akan setia menjadi kader dan Relawan LKC, ia pun menjelaskan, selama ia diberikan kesehatan dan masih banyak warga yang membutuhkan bantuannya, ia akan setia dengan ikhlas menjalani tugas sukarelanya ini.

“selama warga masyarakat membutuhkan saya dan saya mampu, serta diberikan kesehatan maka sampai saat itu saya menunaikan tugas saya,” paparnya.

Menurut salah seorang tetangga yang sedang berkunjung ke Posyandu Mawar, tempat Mamah Entin melaksanakan tugasnya sebagai kader dan relawan LKC, ia dikenal sebagai sosok murah hati dan memberikan pelayanan dengan baik. Sang tetangga mengaku, tidak ingin kehilangan sosok yang ramah dan sering membantu orang-orang disekitarnya itu.

“Dia (Mamah Entin) mah orangnya baek, pokoknya dia kita do’ain jangan sampe sakit, karena kalo dia sakit, kita siapa yang bantu ?,” ungkap seorang tetangga dengan dialeg Betawinya yang mengantarkan anaknya berobat di Posyandu Mawar.

Demikianlah sekelumit cerita kerelawanan sosial yang tengah ditunaikan Mamah Entin, perempuan lanjut usia yang tak pernah merasa berat membantu orang-orang yang kesulitan disekitarnya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Semoga amalan kebaikannya mampu menjadi teladan kita untuk tergerak membantu kesulitan terhadap sesama. (Uyang)