Jaga Amanah Pekurban THK, Ihsan Lembur QC Di Lampung

LAMPUNG – Perjalanan panjang ditempuh oleh tim Quality Control (QC) THK Dompet Dhuafa dari Jakarta menuju beberapa wilayah di Sumatera. Semua ditempuh demi satu tujuan, yakni memastikan kualitas hewan kurban amanah para donatur terjamin. Baik jaminan kesehatannya maupun bobotnya. Sehingga layak dikonsumsi oleh para penerima manfaat.

Sepanjang perjalanan yang membelah hutan dan rawa tersebut, membawa salah satu tim QC Tebar Hewan Kurban (THK) Dompet Dhuafa, yaitu Ihsan Harivy, memastikan misi yang diemban tertunaikan sebaik dan seakuntabel mungkin. Sekitar 800 ekor domba kambing di Lampung menjadi targetnya.

Menyusur Lampung

Sebelum menunaiakan tugas ke wilayah lain, Ihsan singgah di tengah-tengah Provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Pringsewu. Di Kabupaten tersebut, Dompet Dhuafa melalui program DD Farm mempersiapkan sekitar 800 ekor domba kambing. Dari berbagai klasifikasi yakni; standar, medium dan premium.

Persiapan sebelum penimbangan dan pengecekan kesehatan, sudah jauh-jauh hari dilakukan. Terlebih isu mengenai virus penyakit mulut dan kuku yang merebak seantero negeri. Sedari matahari terbit, perjalanan menuju kandang dimulai.

“Setiba di kandang, saya beserta tim Dompet Dhuafa Lampung disuguhi semprotan desinfektan. Langkah tersebut guna memitigasi risiko penyebaran virus melalui kontak dengan manusia. Kami memulainya dengan briefing yang dinakhodai pimpinan cabang Dompet Dhuafa Lampung yang selanjutnya penguatan dari manejer kandang dan saya, selaku tim penjamin mutu,” terang Ihsan, sepulang dari tugas QC THK beberapa waktu lalu.

Ihsan menambahkan, pekerjaan quality control yang ia lakukan memakan waktu hingga 2 hari. Ia bersama tim DD Farm setiap hari menghabiskan 18 jam kerja selama dua hari untuk penimbangan dan pengecekan kesehatan calon hewan kurban. Dari jumlah ajuan 800 ekor domba kambing Dompet Dhuafa Lampung terdapat 700 ekor yang memenuhi kualifikasi yang telah tetapkan, yakni dengan minimal bobot 23 kg, dan jaminan sehat seperti tidak terjangkit virus yang divalidasi dinas setempat, tidak cacat, serta tentunya sesuai aspek-aspek syariah.

“Setelah selesai penimbangan dan pengecekan, sebelum bertolak ke Palembang, kami merampungkan proses rekapitulasi dan pendataan, serta penyampaian rekomendasi yang menjadi catatan bersama. Karena catatan tersebut untuk seterusnya akan ditindak lanjuti oleh DD Farm Lampung. Semoga THK kali ini berjalan sukses meskipun berada di tengah terpaan badai virus PMK,” harap Ihsan. (Dompet Dhuafa/Ihsan Harivy/TYN)