Jumat Berkah bagi Dance Ruppa, Mualaf dari NTT

NUSA TENGGARA TIMUR — Jumat (22/1), menjadi hari berkah bagi Dance Ruppa, seorang warga Mananga Desa Wendewa Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, hari ini beliau menyatakan dirinya sebagai seorang muslim. Pria kelahiran Sangumata, 28 September 1988, mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Agung Al-Jihad, Kecamatan Mamboro, NTT.

Sebelum menjadi seorang muslim, Dance terlahir dan besar dari keluarga Katolik. Karena mengalami masalah ekonomi saat ia duduk di bangku SMP, ia sempat tinggal dengan orang muslim selama empat bulan. Kemudian Dance kembali tinggal bersama keluarganya. Setelah merantau ke Bali dan menjadi wirausaha dengan segala perjalanan hidup yang dijalaninya.Ia berniat menyatakan diri untuk memeluk agama Islam dua minggu yang lalu. “Akhirnya Qadarrallah, hari ini diperkenankan olehnya (untuk memeluk agama Islam),” ujar Ustadz Syaiful, salah satu ustadz dari Cordofa (Corps Dai Dompet Dhuafa).

Dance ingin memeluk agama Islam setelah hampir dua jam diskusi dengan Ustadz Syaiful dan kawan-kawan di rumahnya. Alasan Dance memilih untuk memeluk Islam sebagai pegangan hidupnya ialah, Islam lebih lengkap dalam ajarannya. “Dalam Islam, para wanita menggunakan hijab untuk menutup dirinya. Islam melakukan sunat, mengapa agama lain tidak, sedangkan suku asli Sumba saja melakukan hal tersebut. Ini yang dituturkan oleh Dance dalam diskusinya dengan kami. Barangkali itulah yang mendasarinya untuk memeluk Islam,” kata Ustadz Syaiful.

Proses Dance untuk memeluk Islam dimulai dari melengkapi berkas pernyataan. Selain itu, ia menjalani potong kuku kaki dan tangan, serta mandi dengan berniat untuk masuk Islam. Esok harinya, prosesi persyahadatan pun dilakukan setelah Shalat Jumat. Ustadz Syaiful menceritakan bahwa Dance fasih mengucapkan syahadat sembari mengangkat telunjuknya. “Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan sangat sakral, bahkan seorang tokoh masyarakat sempat menitikkan air mata,” tambah Ustadz Syaiful. Prosesi ditutup dengan tandatangan saksi dan doa oleh imam masjid.

Prosesi ini dihadiri oleh MUI Kecamatan Mamboro, tokoh masyarakat setempat, rekan-rekan Dompet Dhuafa, separuh jamaah dari Sholat Jumat pada hari itu, dan lainnya. Dance pun nantinya akan diberikan pembekalan mengenai ajaran Islam bersama dengan tiga mualaf lainnya yang mengucapkan syahadat pada Desember 2015. Pembekalaan yang diberikan ialah tatacara sholat, belajar membaca Al Quran, pembelajaran mengenai aqidah, dan sebagainya. (Dompet Dhuafa/Diba Amalia)