Jutaan Anak Kekurangan Gizi Butuh Bantuan Kita

BOGOR — Siang terik, tanah-tanah sawah tempat warga wilayah Tenjo dan sekitarnya menjadi buruh-buruh tani, tampak kering kerontang. Merekah terbelah-belah, coklat meranggas terbentang. Tetapi keceriaan tampak di wajah lima puluh murid-murid di SD Batok 03, Ada apa gerangan ?

Lima puluh murid yang berkumpul hari itu bergembira demi menyambut pembagian makan siang bergizi. Pemberian makanan bergizi tersebut adalah program Kelompok Relawan Bogor Barat yang juga didukung oleh Sinergi Indonesia dan Dompet Dhuafa. Program tersebut telah dilaksanakan selama enam bulan terakhir, dengan tujuan memperbaiki kondisi gizi 40 anak SD Batok 03 yang dinyatakan dalam kelas gizi buruk dan gizi kurang.

Selain pemberian makanan bergizi sebulan sekali, juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, dan penanganan lebih lanjut bila ditemukan adanya penyakit penyerta. Sehingga kesehatan anak-anak SD Batok dapat termonitor dengan baik.

Makanan bergizi hari itu berisi nasi dengan lauk ayam goreng, tempe dan sayur, kemudian diberikan buah, serta susu. Selama makan begitu jelas anak-anak menikmati setiap suap, bahkan rantang tempat makan bersih tanpa sisa. Di tangan mereka, ayam goreng tampak begitu berharga, dinikmati sepotong demi sepotong dagingnya, ada juga yang menikmati hingga tulang-tulangnya.

“Anak-anak ini setiap hari makan seadanya, nasi dengan sayur dan garam atau sepotong ikan asin atau krupuk. Orang tuanya kerja serabutan. Kadang jadi buruh tani, penghasilannya sekitar Rp. 120 ribu seminggu. tapi bila sedang musim kering begini tidak ada pekerjaan untuk buruh tani,” ujar Pak Pandi, salah satu guru yang turut mengkoordinir pelaksanaan program di SD tempatnya mengajar itu.

Setelah 6 bulan program berjalan, tampak adanya peningkatan status gizi anak-anak tersebut. Program masih akan terus berlangsung 6 bulan ke depan. Namun demikian, masih banyak anak-anak dalam kondisi gizi buruk dan gizi kurang di wilayah Tenjo. Tentunya juga masih banyak pula wilayah kantong dengan kemiskinan parah lainnya di Indonesia.

Ada setidaknya 4,6 juta anak Indonesia yang dalam kesehariannya sangat kurang makan dan asupan gizi, karena kemiskinan yang menjerat. Mereka sangat perlu dibantu sesegera mungkin, sebagai prasyarat agar mereka dapat memaksimalkan kemampuan belajar dan mengenyam pendidikan, untuk mengubah kondisi di masa depan.

Dukungan dari kita semua adalah untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan makan yang cukup jumlahnya dan gizinya. Seharusnya jangan sampai ada anak-anak yang kelaparan, tak punya makanan. Mari bersama-sama membantu Anak-anak dengan kasus gizi buruk lainnya Lewat “Program Bingkisan Anak Gizi Buruk” dari Dompet Dhuafa yang akan meliputi pendampingan biaya operasional pengobatan kesehatan, pemberian pangan gizi tinggi, promosi kesehatan bagi keluarga, dan sembako bagi keluarga pasien. Mari ciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan kuat dengan asupan gizi cukup. (Dompet Dhuafa)