TANGERANG SELATAN — Sungguh begitu mulia orang-orang yang terus membelanjakan hartanya di jalan Allah dengan mengatas namakan orangtuanya. Hal ini yang dilakukan oleh anak-anak dan keluarga alm. Bapak Hadi Waluyo. Cara seperti ini merupakan bukti bakti anak terhadap orangtua yang telah meninggal. Dengan izin Allah, tentu saja pahalanya juga akan sampai kepada orangtua yang sudah meninggal, sebab itu adalah hasil didikan orangtua saat masih di dunia.
Melalui Dompet Dhuafa, keluarga alm. Hadi Waluyo mempersembahkan 5 (lima) alat bantu dengar (ABD) untuk para penyandang gangguan pendengaran. Kelima penerima manfaat ABD ini merupakan anak-anak dari keluarga yang tidak mampu, sehingga sangat membutuhkan uluran tangan dari orang-orang baik. Beberapa minggu yang lalu, pihak penyedia alat bantu dengar Audiotone telah melakukan pengetesan terhadap setiap calon penerima manfaat untuk mendapatkan ABD yang sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Setelah selesai diproduksi, akhirnya pada Senin (13/6/2022) bertempat di Kantor Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa, Ciputat, Tangerang Selatan, ABD dipasangkan kepada masing-masing para penerima manfaat dan langsung bisa dibawa pulang.
Ada hal yang membuat semua orang di ruangan saat itu seketika tersenyum dan haru. Adalah perubahan ekspresi para penerima manfaat dari sebelumnya datar seketika terkejut seraya merasa heran dengan apa yang dirasakan.
Salah satu penerima manfaat, Agam Fathur Halim (5) tak henti-hentinya tersenyum usai terpasang ABD pada kedua telinganya. Ibunya, Rahmawati (35) pun berulangkali menangis haru melihat anak keduanya tersebut sumringah. Menurut sang ibu, Agam mengalami gangguan pendegaran sejak lahir. Saat itu di usia 10 bulan kelahiran, Agam masih saja belum merespon saat ibunya memanggilnya. Sangsi dengan apa yang terjadi, sang ibu membawa Agam periksa ke dokter THT. Hasilnya, dokter menyampaikan bahwa gangguan pendengaran Agam diakibatkan oleh virus bawaan dari lahir.
Pekerjaan ayah Agam yang hanya serabutan menerima pesanan pembuatan kandang, membuat Rahmawati harus mencari bantuan lain. Di sisi lain, pasutri asal Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Rajek, Kabupaten Tangerang tersebut juga masih harus memenuhi kebutuhan hidup kedua anaknya yang lain. Beruntung di usia 5 tahun Agam saat ini dipertemukan dengan keluarga alm. Hadi Waluyo melalui Dompet Dhuafa.
“Kata dokter THT terkena virus bawaan dari lahir. Saya sudah ke sana ke mari mencari biaya bantuan untuk Agam. Alhamdulillah, Allah mempertemukan kami dengan Dompet Dhuafa,” terang Rahmawati.
Selain bantuan ABD, Dompet Dhuafa dan keluarga alm. Hadi Waluyo juga sedang mempersiapkan bantuan kaki palsu untuk 5 (lima) penyintas tunadaksa. Di samping itu juga ada 20 penerima manfaat lainnya yang akan mendapatkan program jaminan kesehatan. (Dompet Dhuafa / Muthohar)