Kenakan Baju Abu-Abu, Relawan Dompet Dhuafa Berkabung Atas Bencana Asap

TANGERANG SELATAN-Pagi ini Jumat (9/10)  nuansa berbeda terlihat di Kantor Lembaga Zakat Dompet Dhuafa yang identik dengan warna hijau ini. Segenap relawan Dompet Dhuafa mengenakan busana bernuansa abu-abu sebagai bentuk rasa berkabung atas bencana asap yang terjadi di kawasan Sumatera dan Kalimantan yang memasuki bulan ketiga ini. Tak hanya itu, pengenaan busana bernuansa abu-abu ini juga menjadi bentuk solidaritas relawan Dompet Dhuafa dalam mengampanyekan gerakan #MelawanAsap.

MELAWANASAP_1

 

“Ini sebagai wujud rasa berkabung kami, atas bencana kabut asap yang melanda negeri ini. Dan tak lupa, Dompet Dhuafa menyerukan kepedulian untuk para korban dalam gerakan bersama #MelawanAsap,” ujar Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa.

Di Sumatera sendiri, kabut asap menyelimuti 80 persen wilayah. Paling tidak sebanyak 25,6 juta jiwa terpapar asap, yaitu 22,6 juta jiwa di Sumatera dan 3 juta jiwa di Kalimantan. Bencana kabut asap ini memicu keprihatinan beberapa pihak bahkan kabut asap tersebut berdampak sampai negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.

Dampak kabut asap memang mengkhawatirkan. Salah satunya adalah kesehatan masyarakat di wilayah bencana tersebut semakin memburuk. Indeks Standar Pencemaran Udara di Riau pada pertengahan September telah di atas level berbahaya mencapai angka 984 polutan standar indeks (psi). Kondisi tersebut membuat pemerintah setempat menetapkan status darurat asap pada Provinsi Riau.

Kini rarusan ribu orang, baik anak-anak maupun dewasa terserang penyakit ISPA. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 4 Oktober 2015, sebanyak 222.984 orang terkena ISPA di Sumatera dan Kalimantan. Sumatera Selatan merupakan wilayah terbanyak orang yang menderita ISPA, yaitu 74.589.

Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa pun mengambil langkah cepat dalam merespon bencana yang pernah melanda sejak tahun 1997 ini. Bersinergi dengan Program Hitam Putih Trans 7, Dompet Dhuafa menggalang donasi untuk membantu masyarakat di wilayah Sumatera dan Kalimantan, mengurangi beban mereka.

“Target donasi yang kami himpun dalam bencana kabut asap ini sebesar Rp 10 Milyar, untuk menggulirkan bantuan bagi masyarakat terdampak bencana,” jelas Ahmad.

Sejak awal bencana asap terjadi, Dompet Dhuafa bersinergi dengan berbagai cabang yang berada di Sumatera seperti Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, dan Sumatera Utara. Sebanyak 55.792 masker telah disebar kepada masyarakat di Palembang, Pekanbaru, Padang, Jambi, Medan, dan Pontianak yang terdampak bencana asap.

Dompet Dhuafa menghadirkan program kesehatan dan homeschooling siswa SD di wilayah terdampak. Dalam bidang kesehatan, Dompet Dhuafa melakukan pembagian masker standar, penyaluran air bersih, penyediaan ambulans siap antar, Aksi Layanan Sehat (ALS), Safe House dan pembagian suplemen makanan.

Dompet Dhuafa tentu tak dapat berjalan sendirian untuk terus mendukung kualitas hidup terbaik saudara kita di kawasan kabut asap. Berkomitmen untuk membantu saudara-saudara yang terdampak kabut asap tersebut. Dompet Dhuafa ada karena kumpulan kebaikan para donatur semua. Maka kali ini, Dompet Dhuafa kembali mengajak para donatur turut andil dalam respon pengurangan dampak kabut asap terhadap kesehatan melalui sosialisasi dan pelayanan kesehatan gratis. Dompet Dhuafa yakin, sekecil apapun yang donasi yang diberikan, akan sangat berarti untuk saudara kita di Sumatera dan Kalimantan yang terdampak kabut asap. Mari, tumbuh bersama Dompet Dhuafa #MelawanAsap meringankan beban penderitaan mereka. (Dompet Dhuafa/uyang/erni)

.

 MELAWANASAP_3