Kepung Sampah: Relawan Bertukar Pikir dengan Lepas Bersama Praktisi Lingkungan

Taklukkan Sampah, Demi Masa Depan Cerah

DENPASAR, BALI — Sebelum melakukan aksi Kepung Sampah di Pantai Padang Galak, Denpasar Timur, pada Sabtu (23/9/2023) para relawan melakukan simulasi mini audit di Pantai Mertasari terlebih dahulu. Mereka dibekali kemahiran untuk memilah sampah dan melakukan audit.

Setelahnya, ada pula sharing session bersama Andre Dananjaya dari Kopernik, sebuah LSM yang bergerak dalam isu lingkungan. Pada sesi itu, para peserta melakukan nonton bersama video tentang pengelolaan sampah dan bahaya sampah di laut, bahwa sampah-sampah di laut pada akhirnya, baik disengaja atau tidak, akan dikonsumsi oleh biota laut.

Biota laut tersebut kemudian ditangkap oleh nelayan dan didistribusikan sampai pada piring makanan masing-masing masyarakat. Hal tersebut merupakan sirkulasi “konsumsi” sampah yang dapat terjadi dan dialami oleh setiap orang. Atas dasar itu, penggunaan sampah plastik harus diminimalisasi dengan mengubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dengan tidak lagi menggunakan produk-produk plastik dan tidak membuang sampah secara sembarangan.

Baca juga: Bersama DDV, Dompet Dhuafa Audit Sampah di Pantai Wisata Jawa Tengah

Taklukkan Sampah, Demi Masa Depan Cerah

Taklukkan Sampah, Demi Masa Depan Cerah

“Kegiatan ini tidak harus berhenti di sini atau berhenti di saya. Langkah besar bisa dimulai dari langkah kecil yang nyata,” aku Anggar Setiorini selaku Super Volunteer Dompet Dhuafa saat ditemui setelah melakukan audit sampah.

“Masih terlihat ada yang kurang aware, bahwa bahaya sampah plastik bisa mempengaruhi terhadap kesehatan tubuh (terutama mikroplastik). Banyak insight baru di sini,” sambung Anggar.

Mulai dari Anak-anak

Pada Jumat (22/9/2023), tim mengadakan fun learning tentang kelola dan bahaya sampah di kehidupan sehari-hari bagi siswa-siswi SDN 5 Kesiman, Kesiman Petilan, Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar, Bali. Puluhan anak mulai dari kelas 1 hingga kelas 3 mengikuti rangkaian kegiatan yang menyenangkan ini. Salah satunya adalah cerita inspiratif dari Imelda Naomi dengan kisah Luftan dan Si Monster Sampah yang diambil dari karya bukunya.

Baca juga: Jaga Lingkungan, Dompet Dhuafa Terapkan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik di Momen Iduladha 1444 H

“Hari ini kami kedatangan tamu dari Dompet Dhuafa, hari ini sangat menyenangkan bisa mendengarkan cerita, bermain tradisional, dan pemeriksaan untuk anak-anak bersama dokter,” pungkas Ni Luh Putu Deyanti Dewi.

Taklukkan Sampah, Demi Masa Depan Cerah

Taklukkan Sampah, Demi Masa Depan Cerah

“Kami bekerja sama dengan Bali Wastu Lestari, sebuah bank sampah di Denpasar. Jadi setiap anak-anak diajarkan dari sekolah dan di rumah untuk memilah sampah. Jadi setiap bulan, anak-anak membawa sampah untuk dibawa ke sekolah untuk ditimbang. Kemudian nantinya mereka akan dapatkan sebuah tabungan itu akan diberikan di setiap akhir tahun,” lanjut Deya.

Hal ini dilakukan oleh DDV Bali, Dompet Dhuafa Bali, dan DMC untuk memupukkan semangat peduli terhadap lingkungan dan pengelolaan sampah yang benar sejak kecil. Diharapkan saat beranjak dewasa mereka menjadi agen atau relawan kebaikan yang peduli terhadap lingkungan sekitar terkhusus pengelolaan sampah.

Taklukkan Sampah, Demi Masa Depan Cerah

“Kami ingin mengkampanye untuk penggunaan pengurangan plastik sekali pakai. Kami juga ingin mengkampanyekan lingkungan menjadi tempat yang harus kita jaga. Karena Bumi Cuma Satu,” terang Arif Rahmadi Haryono selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa saat ditemui di tengah aksi Kepung Sampah.

Baca juga: Voluntrip Waste Summit Bali: Dompet Dhuafa Gelar Edukasi Sampah Terhadap Siswa Sekolah

Mari kita kembali bijak dalam konsumsi sehari-hari, sehingga mampu meminimalisai penggunaan produk plastik. Hal tersebut dapat dimulai dari diri masing-masing, bahwa perubahan dapat terjadi setiap dalam satu aksi kebaikan. Satu Hari, Satu Kebaikan. Karena Bumi Cuma Satu. (Dompet Dhuafa/DMC/AFP)