Kesima Wati Risnawanti Atas Kesigapan DMC Dompet Dhuafa

GARUT — “Awalnya air meluap kayak penuh tetapi saya kira tidak meluap seperti sebesar yang dulu. Trus nggak lama ada yang teriak-teriak, saat itu ibu lagi di rumah,” cerita Wati Risnawanti, pada Jumat (12/08/2022), kepada tim media Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.

Wati Risnawanti salah seorang relawan Dapur Umum (DU) DMC Dompet Dhuafa saat respons tanggap darurat banjir Garut yang terjadi pada pertengahan Juli lalu. Ia bersama relawan lainnya menjadi tim Dapur Umum yang berlokasi di Kampung Lame, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.

Ia bersama relawan lainnya bersyukur bisa membantu dan menjadi bagian relawan DMC Dompet Dhuafa saat situasi tanggap darurat banjir Garut. Kepada tim DMC Dompet Dhuafa ia bercerita kronologi pengalaman yang ia alami saat wilayahnya mulai tergenangi aliran banjir.

“Seusai meluap, tidak lama ada pengumuman air sudah meninggi dan ada suara hentakan orang berlari serta teriakan bahwa air sudah naik,” jelasnya.

 

Foto merupakan hasil dokumentasi pada 22 Juli 2022

“Warga sudah mulai evakuasi keluarganya, mulai dari anak-anaknya, kakek dan neneknya, berbondong-bondong sampai gapura depan kampung,” sambungnya.

Mendengar suara tersebut, ia dan keluarga sudah siap siaga apabila harus mengungsi. Sambil berdoa semoga air tidak sampai ke rumahnya. Namun lain halnya dengan warga yang sudah pergi dari rumah untuk mengungsi.

Sayangnya kesiapsiagaan di wilayah tersebut belum optimal. Sehingga ketika warga sudah memutuskan keluar mengungsi, mereka kebingungan menentukan lokasi yang tepat untuk mengungsi.

“Awalnya warga bingung mau ke mana lagi, tidak lama ada pengumuman bagi yang ingin mengungsi bisa pergi ke balai desa. Tapi tidak semua warga mau pergi ke balai desa, karena jaraknya yang lumayan jauh. Sehingga sebagian warga mengungsi ke rumah terdekat warga yang tidak terdampak bencana. Semua warga mengungsi terpecah,” terang Wati.

Foto merupakan hasil dokumentasi pada 22 Juli 2022

Menurut Wati, ia sangat bersyukur tim Dompet Dhuafa termasuk ke dalam lembaga dengan respons yang cepat ketimbang yang lainnya. Meski Dompet Dhuafa belum memiliki cabang di Garut, tetapi relawannya cukup tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga ketika sedang membutuhkan respons bencana para relawan Dompet Dhuafa Jawa Barat dan DMC Dompet Dhuafa dengan sigap berangkat menuju lokasi terdampak.

“Ibu bersyukur alhmadulillah ada adik-adik DMC Dompet Dhuafa yang baik-baik. Terima kasih sudah meluangkan waktu dan tenaganya. Ibu jadi terharu, terima kasih. Kalau tidak ada adik-adik sekalian, yang datang, kita tidak tahu bagaimana nasib kami untuk makan dan kebutuhan sehari-hari,” pungkas Wati.

DMC Dompet Dhuafa akan selalu siap siaga dalam melakukan bantuan respons tanggap bencana di seluruh Indonesia. Dengan tenaga relawan yang tersebar dan pelatihan yang memadai menjadikan relawan sebagai garda terdepan DMC Dompet Dhuafa dalam memberikan layanan bantuan terhadap masyarakat terdampak bencana.

DMC Dompet Dhuafa akan selalu menjadi pihak yang melengkapi pemerintah dan masyarakat dalam melakukan penanggulangan bencana. Semua itu dapat terjadi berkat dukungan dari para dermawan-dermawan yang setia bersama DMC Dompet Dhuafa menuai kebaikan-kebaikan bagi masyarakat kurang mampu yang terdampak bencana.

“Terima kasih sudah datang lebih cepat dari yang lainnya,”tutup Wati. (Dompet Dhuafa / DMC / Fajar)