Kesulitan Tak Menghalangi Gadis ini Bersekolah

Pendidikan sebagai sarana meraih cita-cita harus diupayakan walaupun dengan banyak rintangan yang dihadapi. Biaya sering menjadi kendala bagi sebagian orang untuk meneruskan pendidikan, bahkan tidak sedikit yang putus sekolah karena tidak sanggup membayar biaya pendidikan.

Kendala ataupun rintangan dalam meraih cita-cita memang selalu hadir dan menjadi bagian dari proses pendidikan tersebut. Namun demikian, tak sedikit saudara kita yang tidak berputus asa dalam menyelesaikan pendidikanya.

Salah satu wujud sikap pantang menyerah untuk tetap bersekolah ditunjukkan oleh Jumiati. Gadis 13 tahun asal Desa Kebumen Kedung Banteng Banyumas ini tetap bersemangat untuk bersekolah di tengah kesulitan dan cobaan yang dia hadapi. Kedua orang tuanya meninggal saat ia masih kecil. Sepeninggal orang tuanya, Jumiati dibesarkan oleh neneknya. Namun, musibah harus kembali dihadapi, nenek yang menggantikan peran orangtua pun meninggal kurang lebih setahun yang lalu akibat penyakit struk. Saat ini, Jumiati tinggal bersama dua orang saudara kandung di rumah sederhana peninggalan neneknya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tiga bersaudara ini mengandalkan kiriman uang dari salah satu saudara kandung yang bekerja sebagai buruh migran di luar negeri. Hampir setiap hari mereka makan mie instan dibandingkan makanan lain. Hal ini bisa dimaklumi karena tidak adanya sosok yang bisa berperan sebagai orang tua yang dapat menyediakan masakan. Tiga bersaudara ini memiliki rentang usia yang berdekatan, bahkan saudara yang paling dekat berjarak satu tahun. Uang kiriman juga digunakan sebagai uang saku dia dan kakaknya Fatmawati (15), masing-masing Rp 2.500 per hari.

Kesulitan yang dialami Jumiati dan saudara setidaknya dapat sedikit terobati dengan adanya bantuan pendidikan dari Dompet Dhuafa Jateng. Jumiati dapat memanfaatkan bantuan tersebut untuk membeli keperluan sekolah yang sebelumnya tidak dapat terpenuhi. Bahkan manfaat yang dirasakan dari bantuan tersebut bisa dirasakan pula oleh Fatmati yang saat ini duduk di bangku kelas 8 MTs Al Masruriyah Kedung Banteng. Setidaknya dengan bantuan ini, Jumiati dan Fatmawati dapat tetap meneruskan pendidikannya agar dapat meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.