Keterbatasan Fisik, Tak Halangi Stella Bantu Nafkahi Keluarga

Stella (16) kiri, penerima manfaat LPM Dompet Dhuafa (Foto: LPM Dompet Dhuafa)

Sejak lahir, Gadis yang dikenal rajin dan periang ini mengalami keterbatasan fisik. Pada bagian kaki dan tangan kedua perempuan lulusan Pesantren Tebu Ireng ini tidak tumbuh sempurna. Kekurangan kalsium menjadi faktor utama yang membuat pertumbuhan pada bagian kaki dan tangannya menjadi terhambat. Meski demikian, hal tersebut tak membuat Stella Rosita Anggraeni (16), lantas menyerah dalam menjalani hidup.

Setelah lulus pesantren, Stella demikian sapaan akrabnya ini memilih untuk kembali ke rumahnya yang berada di kawasan Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat. Sembari membantu kedua orangtuanya mencari nafkah, Stela mencoba membuka usaha dengan mengandalkan ketrampilan yang diperolehnya saat di pesantren, yakni mengembangkan kerajinan tangan bros yang terbuat dari bahan mote.

“Sedikit demi sedikit bantu orangtua cari duit. Ya memang awalnya saya hampir putus asa mau kerja apa setelah lulus. Tapi alhamdulillah punya keterampilan dari pesantren” Stella saat ditemui Tim Survey Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa pada Januari lalu.

Dalam sehari, Stella mengaku, mampu membuat sekitar 40 bros mote. Biasanya ia menjajakan hasil karya ketrampilannya itu dengan menitipkannya di sebuah toko aksesoris yang berada di ujung jalan raya di kawasan Rawa Lumbu, Bekasi. Harga dari setiap bros yang dibuatnya pun bervariasi, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 15 ribu.

“Selain bikin bros mote saya juga coba usaha kue keliling. Ya buat nambah-nambah penghasilan aja. Uangnya saya kasih ke ibu buat kebutuhan sehari-hari” terangnya.

Kegigihan Stella untuk bertahan hidup ditengah segala ketidaksempurnaan yang ada, memberikan kita pelajaran, bahwa tak ada kata menyerah dan terus berjuang dalam menjalani hidup. Perlu diingat bahwa selalu ada cobaan dalam hidup yang tak bisa diselesaikan hanya dengan diam dan meratapi kekurangan yang ada.

Dalam hal ini, Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM) tergerak untuk membantu Gadis yang murah senyum ini untuk memudahkan usaha kerajinan tangan yang tengah digeluti, dengan memberikan modal usaha sebesar Rp.1,25 juta. Dengan modal usaha tersebut, rencananya akan dimanfaatkannya untuk membeli perlengkapan pembuatan bros mote. (uyang)