Kisah Dai Ambassador 2024: Pengalaman Pertama Injakkan Kaki di Negeri Gajah Putih

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Thailand

BANGKOK, THAILAND — Negeri Gajah Putih, itulah julukan yang lekat dengan negara Thailand. Selain itu, negara ini juga terkenal dengan sebutan Muang Thai atau Mueang Thai yang berarti Negeri Thai. Sebuah negara dengan sistem monarki atau kerajaan yang mayoritas penduduknya beragama Buddha.

Negara ini menjadi salah satu dari 16 negara penugasan Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024. Tercatat sebanyak 31 dai, yang terdiri dari 28 dai dan 3 daiyah yang diberangkatkan. Dua di antaranya ditugaskan untuk berdakwah di Negeri Thai. Mereka adalah Ustaz Novi Maulana Yusup, Lc., M.Pd. dan Ustaz Zulfirman, SIQ.

Ustaz Novi Maulana Yusuf mengaku sangat senang karena lolos dalam seleksi Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2024.

Baca juga: Kisah Dai Ambassador 2024: Kota Bunbury Miliki Suasana Ibadah Ramadan yang Sempurna

“Awalnya saya mendapat informasi terkait rekrutmen ini pada sekitar bulan Oktober 2023. Kemudian setelah melalui beberapa tahap, seleksi administrasi, tes kemampuan tilawah serta interview, akhirnya nama saya tercantum di flyer pengumuman di beranda Instagram @cordofa_dd,” ungkap Kang Opie, panggilan akrab Ustaz Novi.

“Alhamdulillah, saya sangat senang dan bersyukur Allah takdirkan ini kepada saya. Semoga saya bisa mengemban tugas ini dan utamanya saya bisa belajar dari setiap pengalaman perjalanan dakwah saya,” lanjutnya.

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Thailand
Dai Ambassador Dompet Dhuafa penugasan Thailand tiba di Negeri Gajah Putih.

Pada Selasa (12/3/2024), tepat pukul 18.25 waktu Thailand, pesawat yang ditumpangi Kang Opie landing di Bandara Don Mueang. Sementara satu dai lainnya, yakni Ustaz Zulfirman sudah lebih dulu tiba di Thailand enam jam sebelumnya. Karena lokais keberangkatannya berbeda, dari Bandara Kualanamu, Medan.

“Setelah melewati cek imigrasi dan klem bagasi, saya dijemput oleh pejabat staf KBRI Bangkok. Selama dalam perjalanan menuju wisma KBRI Bangkok, kami berbincang-bincang ringan saling bertukar kenal dan kabar. Sembari mata tidak tinggal diam mengamati kondisi Kota Bangkok. Oh betapa kota ini tak ubahnya seperti Jakarta. Kota metropolitan, cuaca panas, hiruk pikuk kegiatan perkantoran, sampai saya mendapat di salah satu pojok jalanan ada spot kuliner semacam angkringan. Yang membuat asing dan masih sulit untuk dipelajari adalah bahasanya, unik dan lucu terdengarnya,” ujar Kang Opie mengisahkan pengalaman pertamanya menginjakkan kaki di Bangkok.

Baca juga: Kisah Dai Ambassador 2024: Perjalanan Bimbing Tahsin Qiraah di Masjid Darussalam Baran Korsel

Setibanya di KBRI Bangkok, para dai kemudian ditempatkan di wisma yang terletak tak jauh dari Masjid As-Safir yang dijadikan sebagai pusat kegiatan Ramadan 1445 H di lingkungan KBRI Bangkok. Ustaz Zulfirman ditempatkan di kamar lantai bawah, sedangakan Ustaz Novi Maulana menempati kamar lantai atas. Tempat tinggal yang disediakan tergolong cukup baik, segala perlengkapan tersedia.

Dai Ambassador Dompet Dhuafa Thailand
Dai Ambassador Dompet Dhuafa penugasan Thailand tiba di Negeri Gajah Putih.

Bahkan, di belakang kamar para dai disuguhkan pemandangan yang cukup menarik, yaitu aliran sungai Saen Saep. Sebuah kanal di tengah kota komersil Bangkok yang dijadikan sebagai jalur transportasi air. The Khlong Saen Saep Boat Service adalah penyedia layanan transportasi bus air yang beroperasi sejak 1 Oktober 1990 di sungai ini.

Semoga kedatangan para Dai Ambassador ke Negeri Gajah Putih memberikan pengalaman dan pengamalan yang menarik untuk mensyiarkan Islam dan Indonesia melalui dakwah Ziswaf Dompet Dhuafa yang dimotori oleh Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa).

Selasa, 12 Maret 2024
Novi Maulana Yusup, Dai Ambassador Dompet Dhuafa