aktivitas tim respon Dompet Dhuafa saat meninjau kebutuhan para pengungsi Rohingya. Saat ini, kebutuhan logistik pangan, dan obat-obatan masih menjadi kebutuhan utama bagi pengungsi. (Foto: Dompet Dhuafa)
Sejak Sabtu (16/5), Danyane terlihat sangat sibuk di dapur umum. Senyuman ramahnya tak mampu menyembunyikan kelelahan fisiknya. Dia adalah salah seorang ‘manusia perahu’ yang diselamatkan petugas perbatasan Republik Indonesia di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dan menjadi koordinator dapur umum, dimana Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan pangan bagi ratusan ‘manusia perahu’ seperti dirinya.
Demi menyelamatkan diri, Danyane bersama keluarganya menuju Malaysia dengan menggunakan perahu. Danyane menempuh perjalanan selama 3 bulan hingga akhirnya terdampar dan diselamatkan oleh nelayan Aceh di Selat Malaka.
Sabtu siang (16/5), Danyane bertemu tim respon Dompet Dhuafa di Posko Gedung Serbaguna, Kecamatan Pangkalan Susu, yang tengah mendistribusikan bantuan logistik serta obat-obatan.
Kini Danyane bisa sedikit bernafas lega meskipun esok tak tahu harus kemana. Danyane tetap optimis dan yakin ada banyak sahabat disana yang ingin membantu mengakhiri penderitaannya.
Lebih dari 1 juta etnis Rohingya hidup tanpa status kewarganegaraan dan terpaksa menjadi ‘manusia perahu’ demi mendapatkan suaka 581 orang mengungsi ke wilayah Aceh Utara dan 790 orang mengungsi ke wilayah Langsa. Kondisi para pengungsi sendiri dari hari ke hari semakin memprihatinkan. Tak hanya kelaparan yang dirasakan, kini perlahan para pengungsi mulai mengeluhkan masalah kesehatan.
Mari terlibat bersama Dompet Dhuafa membantu Danyane dan pengungsi Rohingya. Kepedulian anda untuk membantu dapat disalurkan melalui:
Dompet Dunia Islam Bank Muamalat 340.0000.482 atas nama Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
Juga dapat berdonasi menggunakan kartu debit, kartu kredit, akun paypal atau ipaymu melalui portal pembayaran donasi online Dompet Dhuafa di:
http://donasi.dompetdhuafa.org