Kisah Keluarga Subandi, Pemetik Manfaat Barzah Dompet Dhuafa

Tanah rantau merupakan jmpian seseorang untuk mendapatkan penghasilan lebih baik ketimbang di kampung halaman sendiri. Terlebih lagi kota Jakarta, kota yang menjadi tujuan utama sebagian masyarakat untuk mendapatkan penghasilan yang lebih, demi kepentingan dan keberlanjutan ekonomi suatu keluarga. Begitu pula yang dialami oleh Almarhum Subandi (50), yang telah merantau sekitar 20 tahun lamanya di Kota Jakarta. Ia bekerja sebagai tukang ojek pangkalan di wilayah Pagedangan Timur, Pancoran, Jakarta Selatan.

Ia dan keluarga kecilnya merantau sejak 20 tahun yang lalu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik daripada di kampung halamannya yaitu Boyolali Jawa Tengah. Selama 20 tahun ia bekerja sebagai tukang ojek di wilayah Pancoran.

Parmi (44) istri dari almarhum merupakan seorang pedagang es kecil-kecilan di halaman rumahnya. Almarhum memiliki 3 orang anak. Dua orang anaknya sudah menikah akan tetapi masih tinggal bersama almarhum. Satu orang lainnya baru lulus SMA dan belum bekerja.

Almarhum dikenal sosok yang ramah dan supel dikalangan masyarakat. “Pak Subandi orangnya rajin ikut kegiatan desa trus orangnya baik dan ramah”. Tutur Dadang (60) yang merupakan salah satu tokoh di Pagendangan timur, Pancoran Jakarta Selatan.

Bapak dari 3 anak tersebut meninggal pukul 07.30 WIB (30/9) di RS. Polri Kramat Jati setelah 6 hari dirawat lantaran sakit jantung yang dideritanya. Jenazah akan dimakamkan di Kampung halamannya di Boyolali Jawa Tengah.

Dengan penghasilan yang pas-pasan sebagai tukang ojek, tentu menjadi kendala untuk mengurus biaya segala macam biaya tetutama biaya pemulangan jenazah ke kampung halaman. Namun kendala tersebut dapat dengan cepat terpecahkan, seusai mereka mendapatkan layanan Barzah Dompet Dhuafa.

Alhamdulillah, kehadiran tim Barzah Dompet Dhuafa menjadi sangat bermanfaat bagi keluarga ini dengan dibantunya proses pemulangan jenazah menggunakan mobil jenazah yang menghantarkan almarhum ke kampung halamannya yaitu Boyolali Jawa Tengah. (Barzah Dompet Dhuafa/Fajar)

 

Editor: Uyang