BIMA, NUSA TENGGARA BARAT — Tepat pukul 06.32 WITA, Sabtu, 24 Desember 2016 Gumpalan awan masih menyelimuti Kota Bima. Begitupun dengan derasnya hujan, membasahi kota yang dikelilingi bukit Jatiwangi ini. Dengan kondisi gerimis tim kemanusiaan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan DASI NTB, bergagas menuju lokasi banjir untuk membantu evakuasi korban. Karena banjir susulan pada hari Jumat (23/12), baru surut pukul 23.00 WITA.
Sekitar 30 menit perjalanan dari Posko, Jalan Raya Talabiu, Kecamatan Palidelo. Akhirnya kami tiba lokasi banjir, tanpa dikomando kami langsung membantu warga mengangkut barang-barangnya yang akan dibawa ke pengungsian sementara. Aktivitas korban hari ini (24/12) masih dalam tahap evakuasi, membersihkan halaman rumah, memperbaiki alat transportasi, dan sebagian korban dibantu evakuasi ke rumah sanak saudaranya yang tidak terkena banjir. Seperti Kecamatan Woha, Palibelo, Monta dan Kabupaten Dompu, menjadi lokasi evakuasi.
Hingga pukul 12.14 WITA sebagian jalan Kota Bima masih tergenang banjir di atas mata kaki. Diantaranya Jalan Gajah Mada, Jalan Sultan Kaharuddin dan Jalan Sultan Hasanuddin. Akibatnya sebagian pengendara sepeda motor, mogok saat melintasi jalan yang masih tergenang banjir tersebut.
Akibat derasnya luapan air sungai, lima jembatan penghubung antar kota dan provinsi di Kota Bima terputus. Salah satunya di sepanjang Sungai Kodo Satu dan Kodo Dua. Sehingga warga yang hendak melintas harus memutar menggunakan jalur lain yang jaraknya lebih jauh.
Selama tanggap darurat ini, para korban sangat membutuhkan bantuan makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian (selimut, sarung dan baju) dan untuk anak-anak adalah pampers, dan nutrisi lainnya. Selain itu, juga membutuhkan tim medis. Karena semua Rumah Sakit di Kota Bima tidak beroperasi. Sedangkan sebagian korban sudah mengalami gangguan penyakit maag, flu, diare dan gatal-gatal.
Selain membantu evakuasi korban, sinergi tim kemanusiaan DMC Dompet Dhuafa dan DASI NTB dari awal hingga saat ini (24/12) telah mendistribusikan lebih dari 800 bungkus nasi di sekitar rumah warga yang terkena banjir. Diantaranya kampung Nae, Sadia, Jatiwangi, Penaraga dan daerah pengungsian, kampung Paruga dan Pena Nae. “Oh iya, terima kasih bantuannya,” tutur Ayu Sunarti, salah satu korban Banjir Bima.
Sanadi, tim respon DMC Dompet Dhuafa mengatakan bahwa selama dua minggu ini, dana yang dibutuhkan untuk tanggap darurat sekitar Rp. 135.000.000 meliputi logistik, obat-obatan, dan baby kids. “Yuk bersama-sama kita ringankan beban korban Banjir Kota Bima dengan bantuan doa dan donasi melalui Dompet Dhuafa,” harapnya. (Dompet Dhuafa/Musyfiqul Khoir)