Kunjungi Rumah Sakit, Dompet Dhuafa Berbagi bersama Pasien Anak-anak

Ada yang berbeda dengan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (RS PMI) Bogor pada Sabtu sore (5/7) itu. Senyum dan tawa pasien anak-anak meramaikan salah satu ruangan rumah sakit. Sore itu, mereka mendapat kunjungan dari program Jalin Sahabat Penyintas (JSP) yang digelar Dompet Dhuafa.

Sekitar 20an pasien anak RS PMI Bogor antusias mengikuti program JSP. Berbagai macam penyakit kronis seperti leukimia, kanker hati, dan tumor yang tengah mereka idap tidak menjadi penghalang untuk menikmati keceriaan.

“Apa kabar adik-adik semua? Semangat dan terus berusaha untuk sembuh ya,” ujar salah seorang relawan dari Dompet Dhuafa Volunteer saat mengisi acara tersebut.

“Alhamdulillah, luar biasa kakak, Allahu Akbar,” jawab anak-anak serentak.

Jalin Sahabat Penyintas merupakan salah satu program Ramadhan 1435 H Dompet Dhuafa. Kegiatan ini dilangsungkan di rumah sakit, yayasan dan titik-titik pengungsian yang menampung anak-anak yang sakit dan tidak mampu. Dompet Dhuafa mengundang para motivator, pembaca dongeng, para survivor (penyintas), ataupun mereka yang sedang berjuang melawan penyakitnya untuk memotivasi anak-anak sehingga mereka terus semangat menjalani hidup dan mewujudkan segala impian.

Di RS PMI, Dompet Dhufa menghadirkan seorang pendongeng dari Sekolah Dongeng Ceria bernama Toni. Selain motivasi, Toni juga mengajarkan nilai-nilai dalam menjaga kebersihan dalam diri mereka melalui hal-hal yang paling sederhana, seperti menggosok gigi dan mandi secara rutin, serta tidak membuang sampah sembarangan.

“Ini sangat penting untuk mereka, ajarkan saja dari hal yang paling sederhana. Nah di sini, peran orang tua sangatlah penting,” ujar Toni.

Tidak hanya memotivasi para peserta lewat dongeng, JSP juga mengajak anak-anak menumbuhkan semangat kepedulian terhadap anak-anak yang kurang beruntung lainnya lewat surat menyurat atau sahabat pena.

“Ini juga menjadi cara untuk menggairahkan kembali era surat-menyurat yang semakin menghilang dalam budaya kita,” terang Rama dari divisi Social Development Dompet Dhuafa.

Aktivitas surat-menyurat ini berkesan bagi salah satu pasien bernama Halwa (4). Halwa yang menderita leukima beberapa bulan terakhir ini asik menulis di selembar kertas. Ia menulis pesan bagi anak-anak yang kurang beruntung lainnya di lokasi pascabencana.

“Untuk teman-teman Halwa di Manado, salam kenal. Teruslah semangat seperti Halwa yang sedang sakit ini,” tulisnya dalam surat tersebut.

Di akhir acara, para pasien anak juga mendapatkan paket bantuan peralatan sekolah agar mereka semakin termotivasi. Selama Ramadhan, JSP akan berlangsung di 3 titik Jabotabek, dan 2 titik lokasi pengungsian pascabencana yakni di Manado dan Sinabung. Sebagai penutup, JSP akan digelar pada 23 Juli mendatang yang bertepatan dengan Hari Anak Nasional di Rumah Sakit Dharmais Jakarta. (uyang/gie)