Kurangi Resiko Bahaya Asap, Di Riau Aksi Tebar Masker N95 Terus Dilakukan

RIAU- Meski sempat diguyur hujan semalaman, kondisi di kawasan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, masih diselimuti kabut asap. Hal tersebut dikarenakan arah angin yang sulit diprediksi, membuat kabut asap masih bertahan di salah satu kabupaten berdampak cukup besar dalam bencana yang telah berlangsung selama tiga bulan ini.

Pekatnya kabut asap tersebut turut mempengaruhi jumlah penderita kesehatan khususnya penyakit  Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Data dari Kementerian kesehatan RI menyebutkan sebanyak 222.984 warga di Sumatera dan Kalimantan menderita penyakit ISPA akibat paparan asap.

Kini puluhan ribu orang, baik anak-anak maupun dewasa terserang penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Dan, dampak dari ISPA tentu dapat terus berlanjut sebagai sakit jangka panjang. Masalah selanjutnya adalah adanya konsentrasi racun asap yang cukup lama pada tubuh akan mengganggu tumbuh kembang pada anak, dan kerusakan pada berbagai organ.

Meminimalisir hal tersebut, Dompet Dhuafa melalui Dompet Dhuafa Riau dan Disaster Management Center (DMC), sejumlah relawan Dompet Dhuafa melakukan aksi tebar masker jenis N95 kepada masyarakat dan pengguna jalan di kawasan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau pada Rabu (28).

“Alhamdulillah, sebanyak 300 pcs masker jenis N95 kita bagikan ke masyarakat dan pengguna jalan. Aksi ini akan terus kami lakukan, guna meminimalisir resiko bahaya kabut asap ini, khususnya bagi kelompok rentan anak-anak dan lansia,” ujar Iskandar, Koordinator Relawan DMC Dompet Dhuafa.

Sejak awal bencana kabut asap terjadi, Dompet Dhuafa telah mendistribusikan  117.170 masker ke enam wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Untuk di Provinsi Riau, jumlah masker yang didistribusikan sebanyak 21.430 pcs. Pemeriksaan kesehatan melalui pos sehat  telah menangani 2.761 jiwa yang mengalami gangguan kesehatan akibat terpapar asap di wilayah Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.

Selain itu, aksi lainnya yakni dengan membuka layanan Safe House bagi kelompok rentan yaitu sebuah instalasi masyarakat yang menjadi tempat evakuasi jika pencemaran udara mencapai level bahaya. Instalasi ini bisa ditempatkan dilokasi umum yang dilengkapi dengan air purifier, oksigen lengkap, air bersih dan alat komunikasi.

“Sejauh ini di Riau sudah ada 4 titik lokasi Safe House untuk korban terpapar asap, yakni di Kota Pekanbaru, Kecamatan Rumbai, Kabupaten Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu,” papar Sunarto, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau. (Dompet Dhuafa/Uyang)