Kurban Goes to School, Sarana Edukasi Anak dalam Berkurban

Berkurban  mengajarkan umat muslim bagaimana mengorbankan sesuatu yang dimiliki dan itu berharga. Melalui ibadah kurban, dalam diri setiap umat muslim secara langsung telah tertanam jiwa sosial, menumbuhkan rasa cinta untuk saling berbagi, serta ada ketentraman jiwa yang dirasakan dalam diri. Dengan berkurban, terdapat makna, ajaran serta spirit, untuk terus menebar cinta dan kebaikan terhadap sesama.

Hal itu dirasa sangatlah penting bilamana tertanam pada anak-anak sejak dini. Ya, hal itulah yang menginisiasi Dompet Dhuafa melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) menggagas kegiatan Kurban Goes to School.

Kurban Goes to School sendiri merupakan kegiatan untuk mengedukasi siswa-siswi dari TK hingga SMP, dalam menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. Pada kegiatan tersebut, Dompet Dhuafa mengajak, siswa-siswi untuk meneladani keikhlasan dan pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim AS dan putra tercintanya Nabi Ismail AS. Saat itu, Nabi Ibrahim menuruti perintah Allah SWT untuk menyembelih putra tercintanya.

“Melihat keikhlasan yang dilakukan nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah-Nya, maka Allah SWT menggantikan nabi Ismail as dengan seekor domba. Nilai keikhlasan inilah yang terus ditanamkan anak melalui kegiatan Kurban Goes to School ini,” ujar Endang Purwanti, Penanggungjawab THK Dompet Dhuafa.

Dalam mewujudkan hal tersebut, berbagai metode edukasi pun diterapkan, untuk menarik minat dan semangat siswa-siswi mengetahui wawasan dan pengetahuan tentang kurban. Salah satu metode yang diterapkan dalam mengedukasi yakni dengan metode mendongeng.

“Metode dongeng masih dipilih karena menyenangkan dan dapat diserap dengan baik sehingga mendapat respon yang baik dari para siswa,” jelasnya.

Metode edukasi lainnya yang diterapkan yakni dengan mengajak siswa-siswi bermain kuis ‘siapa cepat’ untuk menjawab pertanyaan seputar kurban. Bagi yang paling cepat menjawab diberikan merchandise  kaos ‘embe’. Tak hanya itu, kemeriahan semakin terasa saat kedatangan maskot ‘embe’ dalam kegiatan Kurban Goes to School yang akan dilakukan di berbagai sekolah di daerah Jabodetabek hingga 22 September mendatang.

“Diharapkan banyak pekurban yang berkurban di THK Dompet Dhuafa sehingga masyarakat di pelosok negeri dapat menikmati daging kurban,” harapnya.

Dengan mengusung tema “Andai Ini Kurban Terakhirku”, pada gelaran kali ini, Dompet Dhuafa menargetkan sebanyak 22.000 hewan kurban siap didistribusikan  ke wilayah yang menjadi sasaran program.

Pendistribusian hewan kurban berupa domba, kambing, sapi, dan kerbau ini akan dilakukan di Daerah-daerah terpencil, rawan gizi, terbelakang, miskin dan derah  yang terkena bencana dan kerusuhan di seluruh Indonesia. Propinsi tersebut di antaranya, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Selatan,  Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa  tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Bali, Maluku,  Maluku Utara, Papua Barat, Papua Timur, NTT, NTB.

Tak hanya itu, pendistribusian hewan kurban juga menjangkau ke luar negeri. Penyaluran Kurban Luar Negeri di daerah miskin dengan penduduk miskin, daerah konflik perang seperti di Gaza, Palestina dan Mindanao, Filipina. Di Palestina sendiri, Dompet Dhuafa akan mendistribusikan hewan kurban berupa unta di wilayah yang mengalami konflik dengan Israel ini. (Dompet Dhuafa/uyang)